Sabtu, 14 Mei 2016

Catatan Kecil 131 : KANJENG ROMO KH. ABDUL LATIF MADJID RA, GHOUTSU HADZAZ ZAMAN, SANG PUTRA KINASIH, PUTRA "NADZAR" DAN SANG PUTRA MAHKOTA.

YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
KISAH DAN PETUAH
Catatan Kecil 131 : "KESAKSIAN" SEBAGAI PERSONAL (PENGAMAL) APA YG KAMI KETAHUI, RASAKAN DAN ALAMI DALAM PERJUANGAN WAHIDIYAH :
KANJENG ROMO KH. ABDUL LATIF MADJID RA, GHOUTSU HADZAZ ZAMAN, SANG PUTRA KINASIH, PUTRA "NADZAR" DAN SANG PUTRA MAHKOTA.
--------
KISAH NYATA dan PETUAH yg Perlu Kita Renungkan Bersama, Perlu
Kita Ambil Pelajaran, Pendidikan dan Mutiara Hikmahnya yg Terkandung
Didalamnya........
Sebagai seorang Kyai pemangku Pondok Pesantren yg mashur dan terkenal di Jawa, Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra Al-Ghouts Fii Zamanihi amat sangat mendambakan hadirnya seorang anak lelaki sebagai generasi penerus, sebagai penggantinya kelak dan sang putra mahkota Ponpes Kedunglo, setelah empat anugerah anak perempuan sebelumnya.
Karenanya, ketika Mbah Nyai Shofiyyah Ra sedang mengandung putra kelimanya, Mbah Yahi Abdul Madjid Qs wa Ra dan Mbah Nyai Ra semakin mendekatkan diri kepada Alloh SWT riyadhoh mati-matian, dengan sungguh-sungguh memohon agar bayi kelimanya nanti lahir seorang laki-laki yang cerdas, handal dan mumpuni serta mampu memimpin ummat.
Mbah Nyai Madjid Ra meski dalam kondisi mengandung, Beliau tak putus-putusnya "MERES MOTO MLINTIR USUS" banyak melek/jaga waktu malam hari dan berpuasa selama 9 bulan pada siang harinya , meriayadhoi anak yang lagi dikandungnya. Bahkan Mbah Nyai Ra sampai mengucap nadzar :
"KALAU ANAK YANG KUKANDUNG INI LELAKI, MAKA SETIAP HARI KELAHIRANNYA AKAN AKU BUATKAN KETAN KUNING TUK SYUKURAN DAN SELAMETAN".
Riyadhoh dan permohonan yang mempeng dan bersungguh-sungguh sepenuh jiwa raga yanga amat lama dan melelahkan tersebut akhirnya membuahkan hasil manis, benar-benar diijabah Alloh SWT.
Maka pada hari JUM'AT PAHING tepatnya tanggal 15 AGUSTUS 1952, 2 hari sebelum Peringatan Kemerdekaan RI ke 7, tgl 17 Agustus 1952 sang jabang bayi lelaki yang amat sangat dinanti-nantikan, juga sangat dirindukan yg luar biasa itu lahir ke dunia.
Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'roef Qs wa Ra ramandanya menamai putra "KINASIH" lelaki pertamanya dengan nama "ALI FIKRI",
yang arti menurut bahasa sbb. :
ALI = mulia, Terhebat, tertinggi, teragung , Maha besar, Pelayan, mengangkat, menaikkan, Tinggi, Putra yang terpuji..
DAN FIKRI = Bijak, pandai, pemikir ULUNG.
ALI FIKRI = Putra yang terpuji, mulia, bijak, pandai, PEMIKIR ULUNG.
Namun kakek si bayi tersebut yakni Hadlrotusy- Syeh Mbah KH. Mohammad Ma'roef Ra Pendiri Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhoroh kurang setuju dengan nama pemberian Bapaknya. Kemudian Mbah Yahi Ma'roef Ra memberi nama bayi yg tampan tersebut dengan nama "ABDUL LATIF",
yang arti menurut bahasa sbb. :
ABDUL = bentuk pendek dari Abdullah,
Penolong, Pelayan, Hamba ALLAH
DAN LATIF = Lembut, cantik, Ramah dan lembut, Lembut, baik hati, jantan, menyenangkan, Lembut, cantik, Baik hati dan lembut, baik, pemberani, Lembut (bentuk lain dari Lathief, Latifa).
ABDUL LATIF = Hamba Alloh yg lembut, cantik, ramah, baik hati, menyenangkan, dan pemberani.
Konon, saking gembira, bahagia dan cintanya kepada putra "KINASIH" lelaki pertamanya ini, Mbah Nyai Madjid Ra hampir tak pernah lepas dan pisah sedetikpun dengan bayinya, kapanpun dan dimanapun selalu bersamanya. Kapanpun dan dimanapun Beliau Mbah Nyai Ra pergi, GUS ABDUL LATIF selalu dekat dan ada di gendongannya.
Ketika itu, Mbah Yahi Qs wa Ra dan Mbah Nyai Ra sering kali kepala Gus Abdul Latif Madjid dibelai, ditiup dan diusapnya dengan penuh cinta kasih dan penuh kasih sayang setelah dibacakan do'a dan asma'-asma'.
Menurut penuturan salah satu keluarga Ndalem Ning Tutik Indiyah Madjid dan lainnya, sampai akhir hayat Mbah Nyai Madjid Ra masih selalu melaksanakan nadzarnya, yakni syukuran dan selamatan dengan membuat KETAN KUNING setiap JUM'AT PAHING hari kelahiran Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra - Al-Ghouts Hadzaz Zaman Ra - Pengasuh Perjuangan Wahidiyah -
Sang Raja Kerajaan Kedunglo Al-Munadhoroh Kediri Jawa Timur zaman ini.
Demikian sekilas KISAH NYATA dan PETUAH yg Perlu Kita Renungkan Bersama dan Perlu Kita Ambil Pelajaran, Pendidikan serta Mutiara Hikmahnya KISAH yg Terkandung Didalamnya.....yg sy beri judul "KANJENG ROMO KH. ABDUL LATIF MADJID RA, AL-GHOUTS HADZAZ ZAMAN, SANG "PUTRA KINASIH", "PUTRA NADZAR" DAN SANG "PUTRA MAHKOTA"..
Semoga tulisan ini besar manfaat, berkah dan asrornya bagi kita semuannya, sehinnga kita semakin TASLIM, semakin meningkat rasa hidmah, mahabbah, ikroman , ta'dziiman kepada Beliau Kanjeng Romo Yahi Ra. AMIIN !!!.
AL- FAATIHAH 3 x
YAA AYYUHAL-GHOUTSU SALAAMULLOOH " ‘ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH " MUUSHILATIL LIL-HADLROTIL'ALIYYAH....... (3x)
Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan Bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh dan arahkan pancaran sinar Nadroh-MU kepadaku Duhai Yaa Sayyidii radiasi batin yang mewusulkan aku sadar kehadirat Maha Luhur Tuhanku
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS ...7 X...
Duhai Pemimpin kami Duhai Ghoutsu Hadzaz Zaman ..
Al- Faatihah...!.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
6 komentar
Komentar
Wardasim Fiqri Fiqri
Wardasim Fiqri Fiqri YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS RA.
Achmad Kudori Yaa Sayyidii Yaa Rosulalloh...
Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts..
Al~Faatihah,,,,,,,,!

Suwarno Nur Kanjeng romo kyai abdul latif madjid ra
سومردينطانو YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS
Nur Salim kulo nderek kanjeng ROMO KYAI..
M Rojib Firmufit Pangapunten Kulo duhai Kanjeng Romo Yahiiiii,,,,,,,,
Ahmad Dimyathi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar