Kamis, 29 Mei 2014

Catatan Kecil 30 : "HEBOH, SANG CALON PRESIDEN JOKOWI ?"

YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
KISAH DAN PETUAH
Catatan Kecil 30 : "KESAKSIAN" SEBAGAI PERSONAL (PENGAMAL) APA YG KAMI KETAHUI, RASAKAN DAN ALAMI DALAM PERJUANGAN WAHIDIYAH TTG "HEBOH, SANG CALON PRESIDEN JOKOWI ?"
Track record adalah jejak perilaku. Sebagaimana hukum kebiasaan dialam semesta. Perilaku baik akan melahirkan tindakan baik. Nilai ini yang tak bisa dicuri oleh kekuatan apapapun, sebagaimana hukum alam yang takkan menukar rasa mangga dengan buah jeruk, meski keduanya berdampingan di tanah yang sama !.
Jebakan Berbahaya Memilih Jokowi ???. Tidak !.
Heboh..., Sang calon Prsiden Jokowi sedang diusung banyak pendukung, digandrungi. Rasa ini yang juga saya miliki, setelah golput sejak dua putaran pemilu yang lalu.
Kita gandrung padanya Jokowi. Jokowi yang sebenarnya biasa, hanya saja ia kini ada di tengah-tengah keluarbiasaan yang ada.
Perhelatan memilih calon pemimpin bangsa sedang terjadi begitu memanas. Bahkan tak jarang sering mengorbankan suara yang lemah melalui keoligarkian pemimpin, atau penyesatan tak langsung lewat klaim-klaim tokoh yang dianggap amanah. Kadang juga melalui ‘pendakwah’.
Berbagai suara dengan segala tingkatan pendidikan, kepercayaan, aliran, bertebaran di mana-mana. Dari sana warna terlihat, kapasitas, kualitas, juga bias, yang sering tidak disadari karena berbagai dimensi, tendensi, juga ketidaktahuan warga yang masih sulit mengakses informasi secara berimbang.
Hal itu kian memberi tanda bahwa harapan mewujudkan dukungan kritis masih terasa jauh.
Tapi saya selalu percaya bahwa personalitas pemimpin penting disamping seabrek program yang bisa ditawarkan, atau kebijakan yang dibuat. Pemimpin yang baik, adalah individu yang baik, dimana unsur-unsur dasar manusiawi masih bisa ditemukan. Di antaranya Jokowi masih memiliki sifat bisa dipercaya, rendah hati, jujur, berani, ada kemauan kuat dan pantang menyerah.
Pemimpin yang awas dan waras, untuk memastikan seluruh sistem berguna, terkontrol, dan memang diawasi. Laku inilah yang disebut jejak perbuatan, yang menjadi dasar-dasar tindakannya, cermin sifat-sifat yang dimiki Jokowi.
Track Record adalah jejak perilaku, yang tidak bisa dicuri oleh kekuatan apapapun. Sebagaimana hukum kebiasaan yang terjadi di alam semesta, dimana sifat baik akan melahirkan tindakan baik. Hukum ini pula yang tidak akan menukar atau mengubah rasa mangga dengan buah duren, meski keduanya berdampingan di tanah yang sama.
Dari sekian perangkat hukum, undang-undang, jutaan pasal yang terus ditambah meski hak-hak konstitusi tak pernah terbukti, tapi nurani selalu membuktikan kebaikan-kebaikan yang berguna untuk kemanusiaan. Nurani pula yang membuktikan bagaimana hubungan majikan buruh tani tetap berlaku santun dan tidak melanggar HAM. Meski tanpa diatur undang-undang dan sanksi, perlakuan manusiawi selalu menjadi kepekaan yang membudaya.
Buruh tani di kampung-kampung selalu tak kekurangan makan dan minum. Hingga sistem kapitalisme menjadikan manusia adalah budak, dan pemimpin bangsa serta wakil rakyat lupa menghormati manusia, bangsanya sendiri -- buruh hanyalah soal relasi alat produksi dan majikan, selebihnya upah. Pada akhirnya, kita sangat rindu menemukan kembali fitrah manusia dalam diri pemimpin yang amanah, peduli, simpati, ikhlas dan bijaksana.
Tentu, menggantungkan perubahan Indonesia yang lebih baik pada Jokowi pribadi adalah kesalahan. Bahkan anugerah Tuhan pun enggan menghampiri tanpa kekritisan diri kita mempergunakan pikiran dan tindakan. Bertuhan adalah satunya hati, ucapan, pikiran dan tindakan nyata kita, apalagi menentukan tuhan untuk segalanya bagi bangsa dan negara kita ini. Gusti Allah tergantung keyakinan dan prasangka (maunya) manusia hamba-Nya.
Sudah saatnya kita memperbaiki kemauan kita sendiri dengan memperbaiki cara berpikir, cara bicara, menentukan pilihan dengan rasa bebas, mengawal proses perubahan hingga akhir. Hal ini, yang diingatkan oleh Coen Husain Pontoh tentang dua jebakan berbahaya memilih Jokowi dalam tulisan "Dukungan Kritis".
Harapan ini bisa terjadi jika pemimpin kita adalah pemimpin yang mendapat hidayah, taufiq Alloh SWT, syafaat, tarbiyyah dan mu'jizat Rosululloh SAW, barokah, karomah dan nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman Ra, yang rendah hati, yang komunikatif, yang benar, yang amanah , yang jujur dapat dipercaya, yang cerdas..., yang kuat untuk tidak menutup ruang-ruang kekuasaan. Semoga itu semua dimiliki oleh seorang calon pemimpin bangsa yang bernama Jokowi yang kita idolakan.
Tak ada gading yang tak retak. Tapi jika ada banyak calon pemimpin bangsa ini yang sama-sama retak, pilihlah yang retaknya sedikit. Pilihlah yang terbaik diantara yang baik. Maka pilihlah calon presiden Joko Widodo, insya Alloh yang tebaik. Jangan-jangan, keretakan yang terjadi sekian lama itu karena kita berlaku pasif, apatis masa bodoh, ga peduli dan selalu negatif tingking serta ga mau mendokan mereka.
[tulisan ini terinspirasi artikel Mas Coen dalam judul ”Dukungan Kritis]
diedit oleh ahmad dimyathi, s. ag - Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh !.
APAPUN PARTAINYA JOKO WIDODO PRESIDENNYA, SEMOGA DIIJABAH.....AMIIN !. - Fafirruu Ilalloh !
Ahmad Dimyathi S Ag.
FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
"Bapak Presiden RI pertama Ir. Soekarno - PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH".
03.3001 "ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR, KAMI MENJAWAB DAN MENANGGAPI
008.03.3001 - ANDA BERTANYA DAN BERKOMENTAR ( Saudaraku Zamzamy Oud Bynazziek)
Zamzamy Oud Bynazziek : fa`iq@ bukan hanya skrangpak dim.... udah dr dlu.... kesaksian KH. SA`DULLOH ZEN mustasyar NU nganjuk dan ketua JATMAN cabang nganjuk... dlu wkt bliau msh nyantri di lirboyo, bliau penasaran dngan sholawat wahidiyah, akhirnya mngikuti pengajian wahidiyah di msjid ngampel mojoroto kediri yg di hadiri mbah majid, di antara pidatonya mbah majid : "sholawat whidiyah nki sampun kondang kaluko luko... bahkan paduka yg mulya bpk presiden RI Soekarno nggeh ngamalaken solawat wahidiyah... kyai sa`dulloh akhirnya gak jd tertarik dengan sholawat wahidiyah goro2 pidatone mbah majid iku mau, la msok to jarene kondange wali, wong wali kog seng di banggak2ne kok pejabat.... kudune seng di banggakne iku yo poro2 wali seng luweh sak nduwure ngunu po pye kek...???.
KAMI MENJAWAB, MENJELASKAN DAN MENANGGAPI ANDA :
ANDA JANGAN SALAH FAHAM SAUDARAKU YANG DIRAHMATI ALLOH SWT, itu maksudnya bukan membangga-banggakan para PEJABAT NEGARA yang mau mengamalkan Sholawat Wahidiyah, BUKAN BEGITU MAKSUDNYA MBAH YAHI QS WA RA ...., cuma Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra Al-Ghouts Fii Zamanihi Ra TAHADDUS BINNIKMAH, memberi tahukan dan membuktikan dengan fakta, bahwa "Bapak Presiden RI Ir. Soekarno saja dan banyak para pejabat negara saat itu sudah pada mau mengamalkan Sholawat Wahidyah, bahkan mereka juga mau menyiarkan SHOLAWAT WAHIDIYAH kepada keluarganya dan masyarakat luas, bahkan beliau Ir Soekarno dan mereka para pejabat negara pernah sowan ke Kedunglo saat itu untuk tuk sillaturrohmi dan memohon IJAZAH Sholawat Wahidiyah SECARA LANGSUNG, memohon do'a restu dan maksud utamanya adalah berguru kepada Mbah Yahi Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra waktu itu.
Adapun Kyai Sa'dulloh Zen mustasyar NU yang ga tertarik mengamalkan Sholawat Wahidiyah itu bukan karena pidatonya/Fatwa dan Amanatnya Mbah Yahi Madjid Qs wa Ra saat itu, BUKAN KARENA ITU, ITU HANYA ALASAN kYAI sA'DULLOH zEN SAJA, YANG JELAS DAN BENAR karena dia mengikuti fatwanya Kyai Makhrus Ali yang menganggap Solawat Wahidiyah itu haram tuk diamalkan. ITULAH SEBABNYA YANG BENAR, dia lebih percaya dengan Kyai Makhrus Ali yang DLOLLUN MUDZILLUN (SESAT DAN MENYESATKAN) UMMAT DAN MASYARAKAT ITU...?. Bahkan dia disiksa dan dilaknat dalam alam kuburnya...???. Na'uu dzubillah tsumma na'uudzubillah min dzaalik......!.ITULAH SEBANYA...... bukan yang lain... !.
MAKA BERHATI-HATILAH DENGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH yang hakikatnya milik Beliau Rosululloh SAW sendiri, ANDA JANGAN SAMPAI MUDAH MENUDUH DAN MENGHARAMKAN SOLAWAT WAHIDIYAH SEPERTI HASUDTAN KH. MAKHRUS ALI LIRBOYO ITU....ITU SANGAT BERBAHAYA DAN SANGAT FATAL AKIBATNYA....di DUNIA DAN AKHERAT.....!
Kalau Anda gak percaya boleh Anda coba dan buktikannya.... Wallohu a'lam...
MAKA AMALKANLAH DAN TERUS MENERUS SIARKANLAH SHOLAWAT WAHIDIYAH DAN AJARAN WAHIDIYAH ITU KEPADA MASYARAKAT LUAS TANPA PANDANG BULU DAN GOLONGAN DENGAN IKHLAS DAN BIJAKSANA, JANGAN SAMPAI TERPENGARUH HASUDAN SIAPAPUN...., INSYA ALLOH ANDA AKAN MERASAKAN MANFAAT, ASROR, DAN BERKAHNYA AMALAN SHOLAWAT WAHIDIYAH.....AMIIN..!
 — bersama Abyan Natha Maheswara.
Suka ·  · 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar