Minggu, 23 Maret 2014

0050.01.317 - piagam ngadiluwih - Perihal anak (kanak-kanak) yang tidak masuk sekolah lantaran ikut bermujahadah.

FAFIRRUU  ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"

0050.01.317  -  piagam ngadiluwih - Perihal anak (kanak-kanak) yang tidak masuk sekolah lantaran ikut bermujahadah.


8.      Masalah No. 8 :

Perihal anak (kanak-kanak) yang tidak masuk sekolah lantaran ikut bermujahadah.
(Bermujahadah di sini dimaksudkan bermujahadah secara massal, misaknya yang biasa diselenggarakan di pusat Wahidiyah, Pondok Kedunglo Kediri, khusus bagi golongan anak (kanaK) pada acara-acara peringatan Maulud Nabi SAW, Rojaboyah, Muharrom, dan lain-lain) yang ditetapkan pada  hari-hari libur sekolah.
Catatan : Pada hari-hari benar seperti tersebut di atas di Pondok Kedunglo Kediri selalu diselenggarakan acara-acara mujahadah yang menyediakan waktu dan tempat bagi kaum pria, wanita,  golongan remaja putra putrid serta anak (kanak-kanak) yang boleh dikiuti oleh siapa saja tanpa pandang bulu.

Ø  Keputusan :

Sepanjang tidak meninggalkan ta’allum, menurut hukum Islam, boleh karena dalam bermujahadah juga diberikan pelajaran-pelajaran terutama di bidang tauhid, kesadaran kepada Allah wa Rosulihi SAW sebagai suatu hal yang pertama-tama harus diketahui oleh seorang muslim.

Sabda Nabi SAW :

من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله إلا بعدا (رواه أبو منصور الديلمى عن جابر)

Jadi, apabila seseorang yang hanya belajar dalam bidang syari’at saja tanpa menambah “hudan” (هدى) berarti ia akan bertambah jauh dari Allah.

Untuk memperoleh “hudan” (هدى) menurut Imam Ghoyali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin juz I halaman 39 :
المجاهدة  مفتاح الهداية لامفتاح لها سواها (احياء جز اول 35)

(Mujahadah adalah kunci hidayah, tiada kunci  lainnya kecuali mujahadah).
Maka menurut analisa dari kedua qoidah di atas : mujahadah hukumnya wajib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar