FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"
0039.01.317 - MATERI KULIAH WAHIDIYAH DALAM MUJAHADAH USBU’IYAH
BLN
|
POKOK MATERI
|
BLN
|
POKOK MATERI
|
Muharram
|
1. Empat (4) jenis nafsu yang
merusak hati.
2. Hukum menjernihkan hati.
3. Shalawat merupakan sarana yang
paling cepat dan tepat untuk menjernihkan hati.
4. Fatwa ulama tentang Shalawat
(Bahasan I)
|
Shafar
|
1. Hukum bershalawat Nabi Saw
2. Keagungan dan kedudukan
Rasulullah Saw.
3. Makna dan tujuan shalawat Ghairu
Maktsurah.
4. Kesadaran
berdana.
|
R. Awwal
|
1. Cara pengamalan shalawat
Wahidiyah.
2. Kesadaran berkoperasi.
3. Ikhlash dan riya’ (ADAB)
4. Lillah Billah merupakan
realisasi dari syahadat tauhid (LAA ILAHA
ILLALLAH)
|
R. Tsani
|
1.
Tanggung jawab keluarga dalam perjuangan.
2.
Qaul ulama tentang Pengertian Wahidiyah (antara Syirik dan Tauhid).
3.
Kecaman bagi mukmin yang tidak bershalawat Nabi Saw
4.
Ke-PW-an
|
J. Ula
|
1.
Tangis dalam mujahadah
2.
Ghautsiyah (Pengalaman ruhani pengamal daerah lain tentang Beliau
Romo Yahi Ra).
3.
Adab murid kepada Guru ruhani Ra.
4.
Syarat dan rukun shalat.
5.
Kesadaran berdana sebagai tanda mukmin
|
J. Tsani
|
1.
Sya’ban merupakan bulan Shalawat dan bulan penyiaran Wahidiyah.
2.
Ancaman bagi yang tidak bershalawat.
3.
Syarat, rukun dan batalnya puasa.
4.
Hukum dan hikmah zakat & shadaqah
|
Rajab
|
1.
Mujahadah Kubra merupakan mujahadah yang diamanatkan oleh Mbah Yahi
Muallif SW Qs wa Ra.
2.
Sabar dan ridla sebagai tanda orang mukmin
3.
LILGHAUTS BILGHAUTS.
4.
Pengalaman ruhani para pecinta
Rasulullah.
|
Sya’ban
|
1. Yukti
Kulla Dzi Haqqin hhaqqah
2. Taqimul
Aham Fal Aham Tsummal Anfa’ ...
3. Kisah
sebagian para al-Ghauts Ra.
4.
Ghautsiyah.
|
Ramadlan
|
1. Fatwa ulama tentang Shalawat
(bahasan II)
3. Keuntungan dan adab ber
shalawat.
4. Kesadaran berdana.
5. Ke-PW-an
|
Syawwal
|
1. Ajaran Wahidiyah (Lirrasul
Birrasul).
2. Mujahadah sebagai kunci hidayah.
3. Ta’alluq bijanabir rasul.
4. Ghautsiyah
|
D. Qa’dah
|
1.
Keutamaan bulan ramadlan.
2.
Hukum dan hikmah puasa.
3.
Makna takbir dan tahmid.
4.
LIRRASUL BIRRASUL merupakan realisasi syahadah risalah (Muhammad Rasulullah)
|
D. Hijjah
|
1. Penerapan Lilghauts Bilghauts
merupakan jem batan emas untuk cepat sadar kepada Allah wa Rasulihi Saw.
2. Giat berjuang dijalan Allah Swt sebagai
tanda orang beriman.
3. Kesadaran berdana.
4. Qana’ah dan tawakkal
|
Keterangan :
1.
Para dai Wahidiyah dan DPPW daerah, diharapkan tidak keluar dari ketentuan
materi kuliyah diatas sebagai. Sedangkan ulasan dari materi pokok diserahkan
kepada masing-masing dai dengan arahan dari DPPW daerah.
2.
Penyampaian materi “kesadaran berdana” dan “kesadaran berkoperasi”, diserahkan
kepada departemen keuangan dan koperasi Wahidiyah. Sedangkan materi “ke-PW-an”,
diserahkan kepada ketua PW dan departemen pembina yang lain sesuai kelompok
mujahadah usbuiyah.
URAIAN MATERI KULIAH WAHIDIYAH DALAM MUJAHADAH
USBUIYAH
BLN
|
POKOK
MATERI
|
BUKU RUJUKAN
|
DALIL URAIAN
|
M u h a r r a m
|
Empat jenis nafsu yang merusak hati.
|
Fatwa amanat Romo Yahi Ra,
(Aham)
|
1.
Rasulullah Saw bersabda
: أعْدَى
عَدُوِّكَ نَفْسُكَ التِي بَيْنَ
جَنْبَيْك : Sesungguhnya musuhmu yang paling utama
adalah nafsumu yang ada diantara dua lambungmu. [1]
2.
Firman Allah Swt, Qs.
Az-Zukhruf : 36 – 37 :
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَحْمَنِ
نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِيْنٌ وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ
عَنِ السَبِيْلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ
Dan barangsiapa yang berpaling dari mengigat Allah
Yang Maha Kasih, maka Kami (Allah) adakan setan baginya. Dan setan menjadi
teman baginya. Sesungguhnya setan akan menghalangi mereka dari jalan
kebenaran, serta mereka (manusia) akan mengira bahwa dirinya termasuk orang-orang
yang mendapat hidayah.
Jenis-jenis :
1.
Bahimiyah (binatang
ternak = tidak mengenal kepadaTuhan Pencipta alam).
2.
Sabu’iyah (binatang buas
= kepuasannya jika dapat menerkam/ mengalahkan makhluk lainnya).
3.
Syaithaniyah = tidak suka
kebaikan dan suka kejelekan.
4.
Rububiyah (ke-Tuhan-an =
mengaku-aku/ merebut sifat-sifat Allah Swt. Misalnya, merasa segala apa yang
dimailiki dan dihasilkan oleh dirinya bukan dari pemberian Allah Swt, tetapi
dari jerih payahnya sendiri.
|
Hukum menjernihkan hati
|
Buku Kuliah Wahidiyah &
Buku Buku Wahiyah lainnya.
|
1.
FirmanAllah Swt, Qs, as-Syams :
9 :
قدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَ
سَّاهَا
:
Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya, dan sungguh
merugilah (celaka) orang yang mengotorinya jiwanya.
2.
Firman Allah Swt, Qs. an-Naazi’aat
: 40 – 41 :
وَأَمَّامَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ
وَنَهَى النَفْسَ عَنِ الهَوَى. فَإِنَّ الجَنَّةَ هِيَ المَاْوَى.
Dan adapun orang yang takut kepada maqam Tuhannya serta menahan
jiwa dari hawa nafsu. Maka sungguh surga sebagai tempat tinggalnya
3.
Firman Allah Swt, Qs. Yusuf : 53 :
وَمَا أُبَرِّئُ
نَقْسِي إِنَّ النَفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُوءِ إلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّي
Dan Aku tidak membiarkan nafsuku. Sesungguhnya
nafsu itu, senantiasa memerintahkan kepada kejelekan, kecuali yang mendapat
tahmat Tuhanku.
4.
Imam Hujjatul Islam
al-Ghazali menjelaskan :
تَزْكِيَةُ
النَفْسِ عَنِ الرَذَائِلِ وَاجِبَةٌ :
membersihkan
hati dari kotoran hati wajib hukumnya.
|
|
Shalawat merupakan sarana yang paling cepat dan tepat untuk
menjernihkan hati
|
Buku Kuliah Wahidiyah
|
|
BLN
|
POKOK
MATERI
|
BUKU
RUJUKAN
|
URAIAN
|
Muharram
|
|
|
HR. Baihaqi dari Abi Umamah, Rasulullah Saw bersabda :
مَنْ كَانَ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ
صَلاَةً كَانَ أَقْرَبُهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً.
Barang siapa
yang paling banyak bershalawat kepadaku, maka dialah yang memiliki kedudukan
paling dekat dengan aku.[2]
|
|
|
|
[1]. HR. Baihaqi. Kitab Kasyful Khifa', nh : 412. Kitab Muhtashar
Ihya’ Ulum ad-Diin-nya Imam Ghazali, bab XXI dalam pasal “nafsu”
Dalam kitab Afdlalus
Shalawat Syeh an-Nabhaani Ra pada pasal 4, diterangkan bahwa Rasulullah Saw
bersabda :
أَوْحَى
اللهُ تَعَالَى مُوسَى : يَا مُوسَى أَتُرِيْدُ أَنْ أَكُونَ أَقْرَبُ إِلَيْكَ
مِنْ كَلاَمِكَ إِلَى لِسَانِكَ وَمِنْ وَاسْوَاسِ قَلْبِكَ إِلَى قَلْبِكَ وَمِنْ
رُوحِكَ إِلَى بَدَنِكَ وَمِنْ نُورِ بَصَرِكَ إِلَى عَيْنِكَ ؟. قَالَ : نَعَمْ. قَالَ : أَكْثِرِ الصَلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allah Swt
memberikan wahyu kepada Musa : Wahai Musa apakah kamu ingin AKU lebih dekat
kepadamu daripada kalammu dengan lisanmu, daripada bisikan hatimu dengan
hatimu, daripada ruhmu dengan badanmu dan dari pada cahaya matamu dengan matamu
?. Jawab Musa : Ya. Allah Saw bersabda : Perbanyaklah
bershalawat kepada Muhammad Saw.
Syeh Abdul Wahab
as-Sya’rani Ra dalamnya kitab al-Anwarul Qudsiyah, bab “Sanadul Qaum”,menerangkan :
أَنَّ
جَمَاعَةً بِبِلاَدِ اليَمَنِ لَهُمْ سَنَدٌ بِتَلْقِيْنِ الصَلاَةِ وَالسَلاَمِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ فَيُلَقِّنُونَ المُرِيْدَ ذَالِكَ, وَيَشْغِلُونَ
بِالصَلاَةِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ, فَلاَ
يَزَالُ مِنْهَا حَتَّى يَصِيْرَ
يَجْتَمِعَ بِالنَبِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ يَقَظَةً
وَمُشَافَهَةً. وَيَسْاَلُهُ عَنْ وَقَائِعِهِ كَمَا يَسْاَلُ المُرِيْدُ شَيْخَهُ
فِي الصُوفِيَةِ. وَأَنَّ مُرِيْدَهُمْ يَتَرَقَّي بِذَالِكَ فِي أَيَّامٍ
قَلاَئِلَ. وَيُسْتَغْنَى عَنْ جَمِيْعِ
الأَشْيَاخِ بِتَرْبِيَتِهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ.
Sesungguhnya
terdapat sekelompok orang dinegeri Yaman. Mereka memiliki sanad thariqah dengan
talqin (ijazah) shalawat kepada Rasululillah Saw. Mereka (GURU MURSYID)
mentalqin murid dengan talqin shalawat. Para murid menyibukkan diri dengan
shalawat kepada Rasulillah Saw. Mereka tidak henti-hentinya dengan shalawat
tersebut hingga dapat berkumpul dengan Nabi Saw secara jaga dan tatap muka.
Mereka menanyakan kepada (Nabi Saw), tentang keadaan mereka sebagaimana murid
bertanya kepada Gurunya dalam ilmu tasawuf. Dan murid tersebut dapat naik
(keimanannya) dalam waktu sebentar. Dan para murid tidak membutuhkan Guru
Ruhani lagi, disebabkan mendapat pendidikan Rasulullah Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar