Sabtu, 22 Maret 2014

0039.01.317 - MATERI KULIAH WAHIDIYAH DALAM MUJAHADAH USBU’IYAH


FAFIRRUU  ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"

0039.01.317  -  MATERI KULIAH WAHIDIYAH DALAM MUJAHADAH USBU’IYAH


BLN
POKOK  MATERI
BLN
POKOK  MATERI
Muharram
1. Empat (4) jenis nafsu yang merusak hati.
2. Hukum menjernihkan hati.
3. Shalawat merupakan sarana yang paling cepat dan tepat untuk menjernihkan hati.
4. Fatwa ulama tentang Shalawat (Bahasan I)
Shafar
1.  Hukum bershalawat Nabi Saw
2. Keagungan dan kedudukan Rasulullah Saw.
3. Makna dan tujuan shalawat Ghairu Maktsurah.
4. Kesadaran berdana.
R. Awwal
1.  Cara pengamalan shalawat Wahidiyah.
2.  Kesadaran berkoperasi.
3.  Ikhlash dan riya’ (ADAB)
4.  Lillah Billah merupakan realisasi dari syahadat tauhid (LAA ILAHA  ILLALLAH)
R. Tsani
1.  Tanggung jawab keluarga dalam perjuangan.
2.  Qaul ulama tentang Pengertian Wahidiyah (antara Syirik dan Tauhid).
3.  Kecaman bagi mukmin yang tidak bershalawat Nabi Saw
4.  Ke-PW-an

J. Ula

1.    Tangis dalam mujahadah
2.    Ghautsiyah (Pengalaman ruhani pengamal daerah lain tentang Beliau Romo Yahi Ra).
3.    Adab murid kepada Guru ruhani Ra.
4.    Syarat dan rukun shalat.
5.    Kesadaran berdana sebagai tanda mukmin
J. Tsani
1.   Sya’ban merupakan bulan Shalawat dan bulan penyiaran Wahidiyah.
2.   Ancaman bagi yang tidak bershalawat.
3.   Syarat, rukun dan batalnya puasa.
4.   Hukum dan hikmah zakat & shadaqah
Rajab
1.    Mujahadah Kubra merupakan mujahadah yang diamanatkan oleh Mbah Yahi Muallif SW Qs wa Ra.
2.    Sabar dan ridla sebagai tanda orang mukmin
3.    LILGHAUTS BILGHAUTS.
4.    Pengalaman ruhani  para pecinta Rasulullah.
Sya’ban
1.  Yukti Kulla Dzi Haqqin hhaqqah
2.  Taqimul Aham Fal Aham Tsummal Anfa’ ...
3.  Kisah sebagian para al-Ghauts Ra.
4.  Ghautsiyah.
Ramadlan
1. Fatwa ulama tentang Shalawat (bahasan II)
3.  Keuntungan dan adab ber shalawat.
4.  Kesadaran berdana.
5.  Ke-PW-an

Syawwal
1. Ajaran Wahidiyah (Lirrasul Birrasul).
2. Mujahadah sebagai kunci hidayah.
3. Ta’alluq bijanabir rasul.
4. Ghautsiyah
D. Qa’dah
1. Keutamaan bulan ramadlan.
2. Hukum dan hikmah puasa.
3. Makna takbir dan tahmid.
4. LIRRASUL BIRRASUL merupakan realisasi syahadah risalah (Muhammad Rasulullah)
D. Hijjah
1. Penerapan Lilghauts Bilghauts merupakan jem batan emas untuk cepat sadar kepada Allah wa Rasulihi Saw.
2. Giat berjuang dijalan Allah Swt sebagai tanda orang beriman.
3. Kesadaran berdana.
4. Qana’ah dan tawakkal

Keterangan  :
1.      Para dai Wahidiyah dan DPPW daerah, diharapkan tidak keluar dari ketentuan materi kuliyah diatas sebagai. Sedangkan ulasan dari materi pokok diserahkan kepada masing-masing dai dengan arahan dari DPPW daerah.
2.      Penyampaian materi “kesadaran berdana” dan “kesadaran berkoperasi”, diserahkan kepada departemen keuangan dan koperasi Wahidiyah. Sedangkan materi “ke-PW-an”, diserahkan kepada ketua PW dan departemen pembina yang lain sesuai kelompok mujahadah usbuiyah.
URAIAN MATERI KULIAH WAHIDIYAH DALAM MUJAHADAH USBUIYAH

BLN
POKOK MATERI
BUKU RUJUKAN
DALIL  URAIAN
M u h a r r a m
Empat jenis nafsu yang merusak hati.

Fatwa amanat Romo Yahi Ra,  (Aham)
1.    Rasulullah Saw bersabda :  أعْدَى عَدُوِّكَ  نَفْسُكَ التِي بَيْنَ جَنْبَيْك : Sesungguhnya musuhmu yang paling utama adalah nafsumu yang ada diantara dua lambungmu. [1]
2.     Firman Allah Swt, Qs. Az-Zukhruf : 36 – 37 :
 وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِيْنٌ وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَبِيْلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ
Dan barangsiapa yang berpaling dari mengigat Allah Yang Maha Kasih, maka Kami (Allah) adakan setan baginya. Dan setan menjadi teman baginya. Sesungguhnya setan akan menghalangi mereka dari jalan kebenaran, serta mereka (manusia) akan mengira bahwa dirinya termasuk orang-orang yang mendapat hidayah.
Jenis-jenis :
1.    Bahimiyah (binatang ternak = tidak mengenal kepadaTuhan Pencipta alam).
2.    Sabu’iyah (binatang buas = kepuasannya jika dapat menerkam/ mengalahkan makhluk lainnya).
3.    Syaithaniyah = tidak suka kebaikan dan suka kejelekan.
4.    Rububiyah (ke-Tuhan-an = mengaku-aku/ merebut sifat-sifat Allah Swt. Misalnya, merasa segala apa yang dimailiki dan dihasilkan oleh dirinya bukan dari pemberian Allah Swt, tetapi dari jerih payahnya sendiri.
Hukum menjernihkan hati
Buku Kuliah Wahidiyah &
Buku Buku Wahiyah lainnya.
1.    FirmanAllah Swt, Qs, as-Syams : 9  :  قدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَ سَّاهَا  :
Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya, dan sungguh merugilah (celaka) orang yang mengotorinya jiwanya. 
2.     Firman Allah Swt, Qs. an-Naazi’aat : 40 – 41 :
وَأَمَّامَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَفْسَ عَنِ الهَوَى. فَإِنَّ الجَنَّةَ هِيَ المَاْوَى.
Dan adapun orang yang takut kepada maqam Tuhannya serta menahan jiwa dari hawa nafsu. Maka sungguh surga sebagai tempat tinggalnya
3.    Firman Allah Swt, Qs. Yusuf  :  53  :
وَمَا أُبَرِّئُ نَقْسِي إِنَّ النَفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُوءِ إلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّي     
Dan Aku tidak membiarkan nafsuku. Sesungguhnya nafsu itu, senantiasa memerintahkan kepada kejelekan, kecuali yang mendapat tahmat Tuhanku.
4.    Imam Hujjatul Islam al-Ghazali menjelaskan :
تَزْكِيَةُ النَفْسِ عَنِ الرَذَائِلِ وَاجِبَةٌ  : membersihkan hati dari kotoran hati wajib hukumnya.
Shalawat merupakan sarana yang paling cepat dan tepat untuk menjernihkan hati
Buku Kuliah Wahidiyah














BLN
POKOK MATERI
BUKU RUJUKAN
URAIAN
Muharram


HR. Baihaqi dari Abi Umamah, Rasulullah Saw bersabda :
   مَنْ كَانَ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبُهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً.
Barang siapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, maka dialah yang memiliki kedudukan paling dekat dengan aku.[2]











[1].    HR. Baihaqi. Kitab Kasyful Khifa', nh : 412. Kitab Muhtashar Ihya’ Ulum ad-Diin-nya Imam Ghazali, bab XXI dalam pasal “nafsu”
[2].   Lihat Kitab Kasyful Khifa’, juz I, nomer hadis  : 501.
Dalam kitab Afdlalus Shalawat Syeh an-Nabhaani Ra pada pasal 4, diterangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :
أَوْحَى اللهُ تَعَالَى مُوسَى : يَا مُوسَى أَتُرِيْدُ أَنْ أَكُونَ أَقْرَبُ إِلَيْكَ مِنْ كَلاَمِكَ إِلَى لِسَانِكَ وَمِنْ وَاسْوَاسِ قَلْبِكَ إِلَى قَلْبِكَ وَمِنْ رُوحِكَ إِلَى بَدَنِكَ وَمِنْ نُورِ بَصَرِكَ إِلَى عَيْنِكَ ؟. قَالَ : نَعَمْ.  قَالَ : أَكْثِرِ الصَلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allah Swt memberikan wahyu kepada Musa : Wahai Musa apakah kamu ingin AKU lebih dekat kepadamu daripada kalammu dengan lisanmu, daripada bisikan hatimu dengan hatimu, daripada ruhmu dengan badanmu dan dari pada cahaya matamu dengan matamu ?. Jawab Musa : Ya. Allah Saw bersabda : Perbanyaklah bershalawat kepada Muhammad Saw.
Syeh Abdul Wahab as-Sya’rani Ra dalamnya kitab al-Anwarul Qudsiyah, bab “Sanadul Qaum”,menerangkan  :
أَنَّ جَمَاعَةً بِبِلاَدِ اليَمَنِ لَهُمْ سَنَدٌ بِتَلْقِيْنِ الصَلاَةِ  وَالسَلاَمِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ فَيُلَقِّنُونَ المُرِيْدَ ذَالِكَ, وَيَشْغِلُونَ بِالصَلاَةِ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ, فَلاَ يَزَالُ مِنْهَا حَتَّى يَصِيْرَ  يَجْتَمِعَ بِالنَبِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ يَقَظَةً وَمُشَافَهَةً. وَيَسْاَلُهُ عَنْ وَقَائِعِهِ كَمَا يَسْاَلُ المُرِيْدُ شَيْخَهُ فِي الصُوفِيَةِ. وَأَنَّ مُرِيْدَهُمْ يَتَرَقَّي بِذَالِكَ فِي أَيَّامٍ قَلاَئِلَ.  وَيُسْتَغْنَى عَنْ جَمِيْعِ الأَشْيَاخِ بِتَرْبِيَتِهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاَلِهِ وَسَلَّمَ.
Sesungguhnya terdapat sekelompok orang dinegeri Yaman. Mereka memiliki sanad thariqah dengan talqin (ijazah) shalawat kepada Rasululillah Saw. Mereka (GURU MURSYID) mentalqin murid dengan talqin shalawat. Para murid menyibukkan diri dengan shalawat kepada Rasulillah Saw. Mereka tidak henti-hentinya dengan shalawat tersebut hingga dapat berkumpul dengan Nabi Saw secara jaga dan tatap muka. Mereka menanyakan kepada (Nabi Saw), tentang keadaan mereka sebagaimana murid bertanya kepada Gurunya dalam ilmu tasawuf. Dan murid tersebut dapat naik (keimanannya) dalam waktu sebentar. Dan para murid tidak membutuhkan Guru Ruhani lagi, disebabkan mendapat pendidikan Rasulullah Saw.            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar