FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
KISAH DAN PETUAH
KISAH DAN PETUAH
Catatan Kecil 116 : "KESAKSIAN" SEBAGAI PERSONAL (PENGAMAL) APA YG KAMI KETAHUI, RASAKAN DAN ALAMI DALAM PERJUANGAN WAHIDIYAH :
Al Kisah : Setelah Berkunjung ke Ponpes Kedunglo, Venna Melinda: Saya
Dapat Ketenangan
Tolong di like/di suka, dibagikan ke seluruh Pengamal Wahidiyah, dan ditanngapi sebagai bahan RENUNGAN DAN DISKUSI KITA BERSAMA. ANDA BOLEH BERTANYA JAWAB, BOLEH KONFIRMASI DISINI (TABAYYUN), BOLEH MENGKRITISI, MENGOMENTARI, NGASIH SARAN, PENDAPAT.... DLL....DENGAN CARA YANG BAIK N SOPAN !
------------------------------------------------------
Nur Sis Bliau ini dijuluki...
Propesorrx doa...frpm dunglo
26 Mei pukul 13:53 · Suka
Propesorrx doa...frpm dunglo
26 Mei pukul 13:53 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
FAFIRRUU ILALLOH !
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
FAFIRRUU ILALLOH !
Keterangan :
Tolong di like/di suka, dibagikan ke seluruh Pengamal Wahidiyah, dan ditanngapi sebagai bahan RENUNGAN DAN DISKUSI KITA BERSAMA. ANDA BOLEH BERTANYA JAWAB, BOLEH KONFIRMASI DISINI (TABAYYUN), BOLEH MENGKRITISI, MENGOMENTARI, NGASIH SARAN, PENDAPAT.... DLL....DENGAN CARA YANG BAIK N SOPAN !
Alamat/ Link Forum Kominfo :
RUANG TANYA JAWAB, KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KONSULTASI :
Layanan Online Education Wahidiyah - TELP 082226668817 - 087870200117 - 085773653117 -
WhatsApp 085773653117 -
FB/INBOX : https://www.facebook.com/ahmad.dimyathi.5264
PIN BBM : 57860CC9 - Skype : ahmad_dimyathi -
Twitter : https://twitter.com/AHMADDIMYATHISA
--------------
Semoga tulisan ini bermanfaat dan besar berkahnya tuk kita semuanya tanpa kecuali. Khususnya bagi keluarga besar pengamal Sholawat Wahidiyah mau dan mampu mengambil inti sari dan manfaat atas kisah dan petuah tersebut, dan semoga semangat dan perjuangan Beliau Mbah Yahi Qs wa Ra dan Kanjeng Romo Yahi Ra dalam kehidupan selalu menginspirasi dan memotivasi keluarga dan kita semua, khususnya dalam Perjuangan Wahidiyah. Amiin !.
Mksih Jazaa kumulloohu khoirooti wa sa'aadaatid dun-ya wal aakhiroh. Amiin !. Selamat berjuang Fafirruu Ilalloh wa Rosuulihi SAW min yaumina hadzaa ilaa yaumil qiyaamah..Amiin !.
AL-FAATIHAH ! - MUJAHADAH !
ARSIP FORUM KOMINFO PENGAMAL WAHIDIYAH
481 Anggota
Foto Ahmad Dimyathi S Ag.
Bergabung
Rima Wardah
Ri Do-wo
26 Mei pukul 13:59 · Suka · Hapus Pratinjau
ARSIP FORUM KOMINFO PENGAMAL WAHIDIYAH
481 Anggota
Foto Ahmad Dimyathi S Ag.
Bergabung
Rima Wardah
Ri Do-wo
26 Mei pukul 13:59 · Suka · Hapus Pratinjau
Ahmad Dimyathi S Ag https://www.facebook.com/photo.php?fbid=650793075057158&set=a.114536752016129.16067.100003794156065&type=1
Foto Goest Kathong.
Goest Kathong bersama Arief Insandoyo dan 66 lainnya di Saung 717
Assalamu'alaikum wrwb
Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh
Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts
Foto Goest Kathong.
Goest Kathong bersama Arief Insandoyo dan 66 lainnya di Saung 717
Assalamu'alaikum wrwb
Yaa Sayyidii Yaa Rosuulalloh
Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts
BULAN PENYIARAN
Setelah Berkunjung ke Ponpes Kedunglo, Venna Melinda: Saya
Dapat Ketenangan
Dapat Ketenangan
22 Mei 2015 Pos Komentar
JAKARTA, AMUNISI – Di sela
kesibukan menyambangi
konsituennya pada masa reses,
Venna Melinda didampingi Ayub
Khan (Anggota DPR RI Komisi IX)
bertandang ke Ponpes Kedunglo
Almunadhdhoroh, Kota Kediri, Jawa-Timur, yang tengah
menyelenggarakan Mujahadah Kubro, Sabtu (9/5) lalu.
kesibukan menyambangi
konsituennya pada masa reses,
Venna Melinda didampingi Ayub
Khan (Anggota DPR RI Komisi IX)
bertandang ke Ponpes Kedunglo
Almunadhdhoroh, Kota Kediri, Jawa-Timur, yang tengah
menyelenggarakan Mujahadah Kubro, Sabtu (9/5) lalu.
Di pesantren yang menjadi Pusat
Perjuangan Wahidiyah itu, artis
cantik yang juga anggota DPR RI
Komisi X dari Fraksi Demokrat ini
menyempatkan diri salat maghrib
berjamaah bersama puluhan ribu
peserta Mujahadah Kubro. Saat salat maghrib itu Venna mengaku
merasakan suasana religius yang
luar biasa, yang belum pernah
dijumpai sebelumnya. Menurut Putri Indonesia 1994 itu, semua
jamaahnya khusyuk, serasa benar-
benar sedang berkomunikasi dengan Tuhan.
Perjuangan Wahidiyah itu, artis
cantik yang juga anggota DPR RI
Komisi X dari Fraksi Demokrat ini
menyempatkan diri salat maghrib
berjamaah bersama puluhan ribu
peserta Mujahadah Kubro. Saat salat maghrib itu Venna mengaku
merasakan suasana religius yang
luar biasa, yang belum pernah
dijumpai sebelumnya. Menurut Putri Indonesia 1994 itu, semua
jamaahnya khusyuk, serasa benar-
benar sedang berkomunikasi dengan Tuhan.
“Salat berjamaah di Pesantren
Wahidiyah (Kedunglo-red.) benar-
benar beda. Saya tidak mendengar
suara riuh (gaduh) di sana. Padahal
itu diikuti ribuan orang. Suasananya sangat khusyuk. Semuanya serasa tengah berkomunikasi dengan Tuhan. Belum pernah saya merasakan suasana religius semacam
itu. Dan saat itu saya merasa seperti sedang salat di Madinah atau di Mekah,” ungkap Venna Melinda saat dihubungi Amunisi selepas rapat internal Komisi X, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/5) petang.
Wahidiyah (Kedunglo-red.) benar-
benar beda. Saya tidak mendengar
suara riuh (gaduh) di sana. Padahal
itu diikuti ribuan orang. Suasananya sangat khusyuk. Semuanya serasa tengah berkomunikasi dengan Tuhan. Belum pernah saya merasakan suasana religius semacam
itu. Dan saat itu saya merasa seperti sedang salat di Madinah atau di Mekah,” ungkap Venna Melinda saat dihubungi Amunisi selepas rapat internal Komisi X, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/5) petang.
Dia menambahkan, idealnya salat itu memang jangan sekedar
menjalankan kewajiban, tapi harus
benar-benar merasa tengah
berkomunikasi (menghadap) kepada Allah.
menjalankan kewajiban, tapi harus
benar-benar merasa tengah
berkomunikasi (menghadap) kepada Allah.
Menurut mantan istri Ivan Fadilla,
kedatangannya di Ponpes Kedunglo
itu tidak ada unsur politis, tapi
karena ingin memperoleh wejangan atau tausiyah dari Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, Hadhrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid, Radhliallahu Anhu. Hal tersebut ia lakukan atas saran rekannya, Ayub Khan.
kedatangannya di Ponpes Kedunglo
itu tidak ada unsur politis, tapi
karena ingin memperoleh wejangan atau tausiyah dari Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, Hadhrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid, Radhliallahu Anhu. Hal tersebut ia lakukan atas saran rekannya, Ayub Khan.
“Kedatangan saya ke Pesantren
Wahidiyah itu atas saran Ayub Khan, agar saya memperoleh wejangan atau tausiyah dari Kanjeng Romo (KH. Abdul Latif, RA). Harapannya supaya saya bisa sabar menghadapi segala ujian dan cobaan yang tengah saya hadapi,” aku Venna. Setelah sowan (menghadap) Kanjeng Romo, Venna disarankan oleh
Pengasuh Perjuangan Wahidiyah
untuk selalu membaca kalimat: Yaa
Sayyidii Yaa Rasulalloh (Duhai
Pemimpin Kami Duhai Utusan Allah), kapan dan dimana saja berada, baik secara lisan maupun di dalam hati.
Wahidiyah itu atas saran Ayub Khan, agar saya memperoleh wejangan atau tausiyah dari Kanjeng Romo (KH. Abdul Latif, RA). Harapannya supaya saya bisa sabar menghadapi segala ujian dan cobaan yang tengah saya hadapi,” aku Venna. Setelah sowan (menghadap) Kanjeng Romo, Venna disarankan oleh
Pengasuh Perjuangan Wahidiyah
untuk selalu membaca kalimat: Yaa
Sayyidii Yaa Rasulalloh (Duhai
Pemimpin Kami Duhai Utusan Allah), kapan dan dimana saja berada, baik secara lisan maupun di dalam hati.
“Ya, kala itu (sowan) saya diberi
amalan atau doa yang simpel (Yaa
Sayyidii Yaa Rasulallah) bagian dari
Sholawat Wahidiyah oleh Kanjeng
Romo. Dan Alhamdulillah, setelah
dicoba, secara psikologis saya
merasa mendapat ketenangan,”
ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengaku
beberapa masalah yang semula
dirasa cukup berat dihadapi,
akhirnya terselesaikan sesuai
harapan. Bahkan ibunda Verrell dan Athalla Naufal itu, kini semakin yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak dari
Sang Pencipta, sehingga semua
(cobaan) harus diterima dan dijalani dengan sabar dan ikhlas.
amalan atau doa yang simpel (Yaa
Sayyidii Yaa Rasulallah) bagian dari
Sholawat Wahidiyah oleh Kanjeng
Romo. Dan Alhamdulillah, setelah
dicoba, secara psikologis saya
merasa mendapat ketenangan,”
ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengaku
beberapa masalah yang semula
dirasa cukup berat dihadapi,
akhirnya terselesaikan sesuai
harapan. Bahkan ibunda Verrell dan Athalla Naufal itu, kini semakin yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak dari
Sang Pencipta, sehingga semua
(cobaan) harus diterima dan dijalani dengan sabar dan ikhlas.
”Ya, memang segalanya sudah
menjadi kehendak Allah. Dan saya
bisa sampai ke Pesantren Kedunglo
pun memang sudah seijin-Nya,”
terang wanita kelahiran Surabaya 20 Juli 1972 yang mengaku tengah
berproses untuk mendalami agama.
menjadi kehendak Allah. Dan saya
bisa sampai ke Pesantren Kedunglo
pun memang sudah seijin-Nya,”
terang wanita kelahiran Surabaya 20 Juli 1972 yang mengaku tengah
berproses untuk mendalami agama.
Generasi Emas
Artis cantik yang sudah dua periode menjadi anggota legislatif ini mengaku sudah dua kali berkunjung ke Ponpes Kedunglo. Beberapa waktu sebelum diselenggarakannya Mujahadah Kubro ia pernah mengunjungi TK Wahidiyah yang berada di lingkungan Ponpes Kedunglo.
Artis cantik yang sudah dua periode menjadi anggota legislatif ini mengaku sudah dua kali berkunjung ke Ponpes Kedunglo. Beberapa waktu sebelum diselenggarakannya Mujahadah Kubro ia pernah mengunjungi TK Wahidiyah yang berada di lingkungan Ponpes Kedunglo.
Menurut Venna, sebagaimana
diungkap dalam sambutannya di TK
Wahidiyah, kunjungannya ke
Kedunglo bukan karena ingin dipilih kembali pada Pemilu Leglistatif 2019, tapi hal tersebut dilakukannya karena ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas, baik dari segi agama maupun akidah.
“Sebab menurut saya, untuk bisa
menjadi manusia berkualitas
tentunya saya tidak bisa sendirian,
tapi saya harus mencari orang-orang (Guru Spiritual) yang bisa
membimbing saya” tutur Venna.
diungkap dalam sambutannya di TK
Wahidiyah, kunjungannya ke
Kedunglo bukan karena ingin dipilih kembali pada Pemilu Leglistatif 2019, tapi hal tersebut dilakukannya karena ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas, baik dari segi agama maupun akidah.
“Sebab menurut saya, untuk bisa
menjadi manusia berkualitas
tentunya saya tidak bisa sendirian,
tapi saya harus mencari orang-orang (Guru Spiritual) yang bisa
membimbing saya” tutur Venna.
Karenanya tausiyah yang diberikan
Kanjeng Romo akan ia jadikan
pedoman dalam hidupnya.
”Menurut Kanjeng Romo, untuk bisa hidup selamat dunia-akhirat itu ada tiga hal. Yang pertama kita tidak boleh melanggar ajaran Allah
(agama). Kedua, kita tidak boleh
melanggar apa yang merupakan
undang-undang di Republik ini. Dan yang ketiga, yaitu kita tidak boleh melanggar adat dan istiadat di mana kita tinggal,” tutur Venna.
Kanjeng Romo akan ia jadikan
pedoman dalam hidupnya.
”Menurut Kanjeng Romo, untuk bisa hidup selamat dunia-akhirat itu ada tiga hal. Yang pertama kita tidak boleh melanggar ajaran Allah
(agama). Kedua, kita tidak boleh
melanggar apa yang merupakan
undang-undang di Republik ini. Dan yang ketiga, yaitu kita tidak boleh melanggar adat dan istiadat di mana kita tinggal,” tutur Venna.
Lebih jauh diungkap artis yang ikut
membintangi film Catatan Si Boy II
(1988) itu, saat berkunjung di TK
Wahidiyah dia memperoleh nuansa
yang mengagumkan dari penampilan Kanak-kanak Wahidiyah. Menurutnya,
Kanak-kanak Wahidiyah begitu
perform menjalankan tugasnya.
Biasanya, sambung Venna, di usianya yang masih relatif kecil itu (kanak- kanak) ketika membaca Al-Quran selalu tertumpu pada hafalan. Tapi Kanak-kanak Wahidiyah ketika membaca Al-Quran penuh penghayatan sehingga mereka sampai menangis ketika membacanya. “Ini luar biasa. Mudah-mudahan ke depan Kanak-kanak Wahidiyah menjadi generasi emas,” katanya.
membintangi film Catatan Si Boy II
(1988) itu, saat berkunjung di TK
Wahidiyah dia memperoleh nuansa
yang mengagumkan dari penampilan Kanak-kanak Wahidiyah. Menurutnya,
Kanak-kanak Wahidiyah begitu
perform menjalankan tugasnya.
Biasanya, sambung Venna, di usianya yang masih relatif kecil itu (kanak- kanak) ketika membaca Al-Quran selalu tertumpu pada hafalan. Tapi Kanak-kanak Wahidiyah ketika membaca Al-Quran penuh penghayatan sehingga mereka sampai menangis ketika membacanya. “Ini luar biasa. Mudah-mudahan ke depan Kanak-kanak Wahidiyah menjadi generasi emas,” katanya.
Dihubungi secara terpisah, Karno Aji, salah satu pengurus Wahidiyah
Pusat kepada Amunisi menuturkan, Ponpes Kedunglo selalu terbuka kepada siapa saja yang mau berkunjung atau silaturahim kepada Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid, RA.
Menurut Karno Aji, Ponpes Kedunglo sering dikunjungi pejabat dan orang-orang penting termasuk dari kalangan politisi. Meskipun begitu, katanya, Wahidiyah tetap berjalan sesuai fungsinya yaitu melakukan
pembinaan terhadap umat dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik manapun. “Gus Dur (Mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wachid) juga beberapa kali pernah ke sini,” ungkapnya, Selasa (19/5) petang.
Pusat kepada Amunisi menuturkan, Ponpes Kedunglo selalu terbuka kepada siapa saja yang mau berkunjung atau silaturahim kepada Pengasuh Perjuangan Wahidiyah, Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid, RA.
Menurut Karno Aji, Ponpes Kedunglo sering dikunjungi pejabat dan orang-orang penting termasuk dari kalangan politisi. Meskipun begitu, katanya, Wahidiyah tetap berjalan sesuai fungsinya yaitu melakukan
pembinaan terhadap umat dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik manapun. “Gus Dur (Mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wachid) juga beberapa kali pernah ke sini,” ungkapnya, Selasa (19/5) petang.
Bahkan, lanjut Karno Aji, menjelang Pileg dan Pilpres 2009 lalu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengundang Kanjeng Romo KH. Abdul Latif ke Istana minta dido'akan agar diberi kesuksesan. “Ya, cuma
sampai saat ini Pak SBY belum
pernah datang ke (Ponpes)
Kedunglo,” imbuh Karno Aji.
(Al Amin)
sampai saat ini Pak SBY belum
pernah datang ke (Ponpes)
Kedunglo,” imbuh Karno Aji.
(Al Amin)
26 Mei pukul 14:14 · Suka · Hapus Pratinjau
Binti Fitria CRITA INI SUMBERNYA DARI MANA PAK YAI ??
26 Mei pukul 15:25 · Suka
26 Mei pukul 15:25 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag CERITA YG MANA....?
26 Mei pukul 15:50 · Telah disunting · Suka · 1
26 Mei pukul 15:50 · Telah disunting · Suka · 1
Binti Fitria Mbah Kyai Jazuli ustman dan sejarah pondok Ploso
26 Mei pukul 16:20 · Suka · 1
26 Mei pukul 16:20 · Suka · 1
Raden Batulawang Mungkin tanya cerita yg di atas pak yai...
Assalmualaikum wrwb.
Salam silaturrahiim ..
26 Mei pukul 16:37 · Suka · 1
Assalmualaikum wrwb.
Salam silaturrahiim ..
26 Mei pukul 16:37 · Suka · 1
Ahmad Dimyathi S Ag DARI BERBAGAI SUMBER, BUKU-2 WAHIDIYAH DAN BUKU TERBITAN PONPES PLOSO MOJO KEDIRI, DLL...
26 Mei pukul 18:26 · Suka
26 Mei pukul 18:26 · Suka
Binti Fitria ya tolong di sertakan daftar pustaka atau referensinya supaya bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya
26 Mei pukul 20:17 · Suka · 1
26 Mei pukul 20:17 · Suka · 1
Binti Fitria sebab versi yang saya dengar langsung dari alumni Ploso yang menurut saya muktabar tidak sama dg versi anda
26 Mei pukul 20:20 · Suka
26 Mei pukul 20:20 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag YANG TIDAK SAMA DMN...., TOLONG SHARE SELENGKAPNYA DISINI.... !!!. ANDA/TEMAN ANDA ALUMNI PLOSO TSB BELUM/TIDAK TAHU SEJARAH PONDOK PLOSO, JAUH SEBELUM BERDIRINYA......???. ADA HUBUNGAN YG AKRAB DENGAN PONPES KEDUNGLO KEDIRI.... KELUARGA SY BANYAK ALUMNI PLOSO, SEPERTI MBAH BAWEH, KYAI ROSIKIN (USTAD DI PONDOK PLOSO), KYAI SURAHMAT, KYAI DJUREMI, KYAI ABDUR RAHMAN DLL. RUMAH TEMPURSARI SUKOANYAR MOJO KEDIRI...., MEREKA PADA MEMBENARKAN KISAH KAMI TSB.... !!!.
27 Mei pukul 20:56 · Telah disunting · Suka · 1
27 Mei pukul 20:56 · Telah disunting · Suka · 1
Binti Fitria contoh kecil . Mbah Yai Jazuli Ustman dulu pernah nyantri di beberapa pesantren salah satunya di kedunglo . ketika sudah boyong suatu hari Mbah Yai jazuli sowan Mbah Yai Ma'ruf mohon doa restu mau sekolah untuk mewujudkan cita2 menjadi dokter . namun oleh Mbah Yai Ma'ruf , beliau malah di suruh mendirikan pesantren
27 Mei pukul 9:42 · Suka
27 Mei pukul 9:42 · Suka
Binti Fitria makanya jika anda share kisah spt ini mohon di cantumkan sumbernya
27 Mei pukul 9:43 · Suka
27 Mei pukul 9:43 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag contoh kecil . Mbah Yai Jazuli Ustman dulu pernah nyantri di beberapa pesantren salah satunya di kedunglo . ketika sudah boyong suatu hari Mbah Yai jazuli sowan Mbah Yai Ma'ruf mohon doa restu .....................Jawab : Tulisan tsb SUMBERNYA DARI MANA...?? HAL TSB GA BENAR...GAK SESUAI KENYATAAN..., ALIAS NGAWUR !!!.......................................................................................................makanya jika anda share kisah spt ini mohon di cantumkan sumbernya..........Jawab : SUMBERNYA ANTARA LAIN : BUKU 50 KISAH DAN PETUAH TERBITAN PONPES KEDUNGLO, HALAMAN 7 DENGAN JUDUL FIRASAT KYAI MA'RIFAT....., TOLONG sebutin sumber anda dari mana....???.
27 Mei pukul 20:57 · Telah disunting · Suka · 2
27 Mei pukul 20:57 · Telah disunting · Suka · 2
Binti Fitria tetangga saya dulu ada yang jadi menantu KH fuad Jazuli ploso . kenalan saya alumni plosojuga banyak . alangkah baiknya jika referensi yang di gunakan dua arah . supaya tidak di tuduh klaim buta
27 Mei pukul 12:09 · Batal Suka · 2
27 Mei pukul 12:09 · Batal Suka · 2
Binti Fitria Apalagi anda menulis Gus Miek aktif di perjuangan wahidiyah , sedangkan paradigma masyarakat bahwasannya sosok Gus Miek merupakan mursyid tunggal Jantiko Mantab . yang kini di asuh Gus Sabuth Pranoto Projo . jika referensi anda tidak dua arah . maka tidak menutup kemungkinan ada orang yang mengatakan anda pembohong . maaf yai
27 Mei pukul 15:50 · Telah disunting · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 15:50 · Telah disunting · Batal Suka · 1
Binti Fitria masih segar dalam ingatan saya ketika anda menulis kisah Mbah Yai Idris lirboyo. kemudian di tentang dengan kata2 tidak sopan oleh santrinya Mbah Yai Makhrus. penyebabnya antara lain kesalah fahaman karna kurang kuatnya referensi
27 Mei pukul 12:34 · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 12:34 · Batal Suka · 1
Ahmad Dimyathi S Ag GUS MIEK DLM KENYATAANNYA ZAMAN MBAH YAHI QS WA RA AKTIF DLM PSW PUSAT, SBG SKRETARIS....., ANDA MAU APA....???. ANDA SEBENARNYA GA TAHU APA-2...???. Maumu apa sih.. ......., dan saya ga pernah nulis mbah yahi idris lirboyo.....Anda ngarang sendiri.... ? JANGAN NGAWURLAH..........., KRITIK N SARAN ANDA SEBENARNYA BAIK SEKALI..... MKSIH JAZAA KUMULLOH...AMIIN...., APAKAH ANDA UDAH MENGAMALKAN SHOLAWAT WAHIDIYAH...?.
27 Mei pukul 20:34 · Telah disunting · Suka · 1
27 Mei pukul 20:34 · Telah disunting · Suka · 1
Binti Fitria sayapun ingin menyebarkan tulisan anda jadi mikir2 jngan jangan justru jadi bumerang bagi wahidiyah , apalagi gaya bahasa anda ketika membahas kiyai Makhrus spt itu . lha itu kan urusannya kyai Makhrus pada kanjeng nabi . setidaknya berilah contoh yang baik bagi kami generasi muda ,
27 Mei pukul 18:10 · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 18:10 · Batal Suka · 1
Nur Sis Sbaikx...ber hati2 dlm memberikan koment yg kontroversi...kl emang ada yg gk cocok sbaikx diskusie. Scara trtutup...jgn dipublikasikan...tksh !
27 Mei pukul 19:25 · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 19:25 · Batal Suka · 1
Nur Sis Warning...!!;This is very2 Danger....
27 Mei pukul 19:33 · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 19:33 · Batal Suka · 1
Wardasim Fiqri Fiqri YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLAH
27 Mei pukul 20:05 · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 20:05 · Batal Suka · 1
Wardasim Fiqri Fiqri Binti Fitria : yg terhormat kulo pengamal baru mboten ngertos nopo2 , saya mbaca kritik & saran anda bagus, anda menanyakan sumberya dari mana kan sudah dijawab..., terus anda sumberya dari mana anda jwab saya mndengar dari almni ploso,dari tetanga pokeke mung jare niku namine mboten sumber, klu yg mberitahu pean orang yg kontras dg wahidiyah apa anda tahu, jelas orang yg kontras pasti akan menafikan kebenaran.....
Krna dekat dg kampung saya ada ustadz yg kontras dg wahidiyah dia mberitau murid2ya tdk sesuai dg sejarah yg trjadi. Kurang lbhya bgitu mhon maaf pak binti fitria bkan mksd utuk menyingug hati cuma meluruskan salam damai piiisss...
27 Mei pukul 21:14 · Batal Suka · 3
Krna dekat dg kampung saya ada ustadz yg kontras dg wahidiyah dia mberitau murid2ya tdk sesuai dg sejarah yg trjadi. Kurang lbhya bgitu mhon maaf pak binti fitria bkan mksd utuk menyingug hati cuma meluruskan salam damai piiisss...
27 Mei pukul 21:14 · Batal Suka · 3
Nur Sis Entahlah...abizz ksambet dr mna ...q yo ora ngerti...yg jls komenx sangat kontroversion...adakalax org debat n kritis koyongono hx utk kpuasan egox...bukan utk cari Kebenaran ..n meyakinix.plus mengamalkanx tp hx utk cari....sensasi belaka.Wiisss apapun debatx....yg jlas Aku tetep pndereke Bliau Ghoutsu Hadzzaz Zaman...dgn SholawatxSudah ku rasakan dlm hati ini manfaat n barokahr sholawat Wahidiyah.. Aku ra peduli Apa Kata Dunia...
27 Mei pukul 21:37 · Batal Suka · 1
27 Mei pukul 21:37 · Batal Suka · 1
Ahmad Dimyathi S Ag KANG MAS Wardasim Fiqri Fiqri n Nur Sis Anda benar....Mksh Jazaa kumulloh..!.
Kemarin pukul 6:51 · Suka · 1
Kemarin pukul 6:51 · Suka · 1
Binti Fitria Tidak masalah anda semua menuduh saya ini dan itu . tidak ada pengaruhnya tuduhan anda buat saya . disini saya mengajak anda semua untuk lebih teliti dan tidak sembrono . seberapa tinggi pola pikir anda setinggi itulah anda semua memahami komen saya
Kemarin pukul 6:56 · Suka · 1
Kemarin pukul 6:56 · Suka · 1
Ahmad Dimyathi S Ag ANDA ORANG BAIK N BIJAK, ANDA SANGAT TELITI SEKALI DAN TIDAK SEMBRONO, POLA PIKIR ANDA SANGAT TINGGI SEKALI DLM MEMAHAMI KISAH DAN PETUA TSB...MKSIH JAZAA KUMULLOH..., SEMOGA ANDA DIRAHMATI ALLOH SWT...AMIIN...
Kemarin pukul 7:01 · Suka
Kemarin pukul 7:01 · Suka
Binti Fitria Ahmad Dimyathi S Ag GUS MIEK DLM KENYATAANNYA ZAMAN MBAH YAHI QS WA RA AKTIF DLM PSW PUSAT, SBG SKRETARIS....., ANDA MAU APA....???. ANDA SEBENARNYA GA TAHU APA-2...???. Maumu apa sih.. ......., dan saya ga pernah nulis mbah yahi idris lirboyo.....Anda ngarang sendiri.... ? JANGAN NGAWURLAH..........., KRITIK N SARAN ANDA SEBENARNYA BAIK SEKALI..... MKSIH JAZAA KUMULLOH...AMIIN...., APAKAH ANDA UDAH MENGAMALKAN SHOLAWAT WAHIDIYAH...?.______ apa anda yakin info anda bisa di terima orang awam Jantiko ? kalau pengamal wahidiyah jelas menyetujuinya Pak Yai . ya maaf TATU WI LEK DI SABUN PERIH
Kemarin pukul 7:01 · Suka
Kemarin pukul 7:01 · Suka
Binti Fitria apa anda tidak pernah menulis KH Idris Marzuqi pondok barat Lirboyo ?? dan tidakkah anda ingat di tentang anak pondok KH Makhrus Ali tentang prediksi mbah Yai Marzuqi mengenai wahidiyah . jika saya keliru mohon maaf
Kemarin pukul 7:05 · Suka
Kemarin pukul 7:05 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag LOH ANDA ANEH SEKALI...., DLM SEJARAH PERJUANGAN WAHIDIYAH TERTULIS BAHWA PADA ZAMAN MBAH YAHI QS WA RA DULU, BELIAU GUS MIK BENAR-2 PERNAH AKTIF DLM PERJUANGAN WAHIDIYAH, PERNAH MENJADI SEKRETARIS PSW PUSAT, DAN SAAT INI ORANG YG MENJADI SAKSI HIDUP MASIH BANYAK SEKALI ...., ini fakta n realita yg ga bisa dibantah lg...., gmn..?....................................................................................................
Pada tahun 1964, Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra menyelenggarakan resepsi ulang tahun Shalawat Wahidiyah pertama sekaligus khitanan Agus Abdul Hamid dan selapan harinya Ning Tutik Indiyah dengan mengundang Pembesar Ulama dari berbagai daerah Jawa Timur, di samping keluarga dan kaum muslimin lainnya. Hadir sebagai tamu kehormatan, antara lain: KH. Abdul Wahab Hasbullah, Rois ‘Am NU dan Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambah Beras, Jombang; KH. Machrus Ali, Syuriah NU Wilayah Jatim dan Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri; KH. Abdul Karim Hasyim (Putra Pendiri NU) Pengasuh Pesantren Tebu Ireng, Jombang; dan KH. Hamim Djazuli (Gus Mik) Putra pendiri Ponpes Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri. Kesempatan baik tersebut dipakai oleh Mbah Yahi Madjid Qs wa Ra untuk menyiarkan Shalawat Wahidiyah kepda segenap hadirin.
“Nuwun sewu hadirin hadirot, kula gadah amalan Shalawat Wahidiyah. Punapa Panjenengan kersa kula ijazahi ?” (Mohon maaf, saya mempunyai amalan Shalawat Wahidiyah. Apakah Hadirin bersedia saya beri ijazah ?), tutur Mbah Yahi Madjid dalam sambutannya.
Spontan yang hadir menjawab “kerso” (bersedia). Di antara hadirin, ada yang berdiri dan ada yang setengah berdiri, seakan terpanggil dan tergugah dalam hatinya. Saat itu pula KH. Wahab Hasbullah spontan berdiri sambil mengacungkan tangannya dibarengi ucapan yang lantang: “Qobiltu awwalan. Qobiltu awwalan.” (Saya yang menerima pertama).
Sementara itu KH. Wahab Hasbullah dalam sambutannya, antara lain mengatakan, “Hadirin.. ilmunya Gus Madjid dalam sekali, ibaratnya sumur begitu, sedalam sepuluh meter. Sedang saya hanya memiliki ukuran satu koma dua meter saja. Sholawatnya Gus Madjid ini akan saya amalkan..”.
Setelah itu Mbah Yahi semkin giat dalam menyiarkan Shalawat Wahidiyah. Karena itulah Beliau mulai dijahui oleh kawan-kawannya di syuriah, karena ada beberapa yang merasa takut, kalau-kalau Shalawat Wahidiyah akan jadi saingan berat NU. Maka ketika beberapa ulama utusan Partai NU cabang Kediri bersama-sama silaturrahim kepada Beliau Mbah Madjid mohon penjelasan tentang Shalawat Wahidiyah, Beliau pun menjelaskannya dengan jawaban yang singkat dan tepat. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan di antaranya, “Sholawat Wahidiyah itu prinsipnya apa ? Dasar apa dan menurut qoul yang mana ?”
Dengan tegas, Beliau menjawab, “Sholawat Wahidiyah itu susunan saya sendiri”. Para tamu, kembali bertanya, “Apa benar, Kyai mengatakan kalau orang membaca Sholawat Wahidiyah itu sama dengan ibadah satu tahun ?”.
“Oh.. bukan begitu. Saya hanya mendapat alamat ghoib (pengalaman sepiritual/rohani), kalau membaca sholawat Allahumma kamaa anta ahluh… 1 kali saja itu nilainya sama dengan ibadah setahun. Begitu itu, ya tidak saya jadikan hukum. Ada lagi keterangan lain, orang membaca Sholawat Badawi sekali sama saja dengan khatam dalail sepuluh kali”, jawab Mbah Yahi Abdul Madjid QS wa RA dengan tegas dan berani.
Para tamu masih terus penasaran dan bertanya, “Apa benar Kyai, kalau tidak mengamalkan Shlawat Wahidiyah itu tidak bisa ma’rifat ? Itu kan namanya menjelek-jelekan thoriqoh. Menafikan thoriqoh ?”
“Bukan begitu. Masalah jalannya ma’rifat kepada Alloh itu banyak”, jawab Mbah Yahi. Mendengar jawaban Mbah Yahi Madjid yang tegas dan lugas tersebut, kemudian para tamu tidak bertanya kembali.
Suatu ketika Mbah Yahi Madjid Mualif Sholawat Wahidiyah memberikan penjelasan mengenai Sholawat Wahidiyah di dukuh Mayam Desa Kranding, Kec. Mojo, Kab. Kediri, di hadapan para kyai se-kecamatan Mojo Selatan, di antara yang hadir adalah Almaghfurllah KH. M. Djazuli Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, dalam khutbah iftitah-nya Beliau Mbah Yahi Madjid Muallif Sholawat Wahidiyah mengucapkan: “Alhamdulillaahi aataanaa bilwahidiyyati bi fadhli robbinaa..”
Kemarin pukul 7:31 · Telah disunting · Suka
Kemarin pukul 7:31 · Telah disunting · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag SAYA PERNAH NULIS MBAH YAHI MARZUKI DAHLAN, BUKAN KH. IDRIS MARZUKI...... TOLONG
BACA N KLIK DISINI :
BACA N KLIK DISINI :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=438805019611453&set=gm.1562260967373287&type=1&theater.............FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
SHOLAWAT WAHIDIYAH HAQ ATAU BATHIL ???
MUNCULNYA SHOLAWAT BARU DI INDONESIA PADA TAHUN 1963 YANG LAHIR DARI BUAH TAKLIFAN MBAH KH. ABDUL MADJID MA'ROEF MU'ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH QS WA RA AL-GHOUTS FII ZAMANIHI, DARI PONPES KEDUNGLO KOTA KEDIRI JAWA TIMUR MENIMBULKAN GEMPAR DI KALANGAN PARA ULAMA' DAN KYAI, KHUSUSNYA DI JAWA TIMUR KETIKA ITU.... Lihat Selengkapnya
Foto Ahmad Dimyathi S Ag
FORUM KOMUNIKASI DAN INFORMASI PENGAMAL SHOLAWAT WAHIDIYAH
FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
SHOLAWAT WAHIDIYAH HAQ ATAU BATHIL ???
MUNCULNYA SHOLAWAT BARU DI INDONESIA PADA TAHUN 1963 YANG LAHIR DARI BUAH TAKLIFAN MBAH KH. ABDUL MADJID MA'ROEF MU'ALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH QS WA RA AL-GHOUTS FII ZAMANIHI, DARI PONPES KEDUNGLO KOTA KEDIRI JAWA TIMUR MENIMBULKAN GEMPAR DI KALANGAN PARA ULAMA' DAN KYAI, KHUSUSNYA DI JAWA TIMUR KETIKA ITU.
APALAGI WAKTU ITU MBAH YAHI MADJID DIKENAL SEBAGAI KYAI YANG TIDAK PERNAH MONDOK DI PESANTREN DAN TIDAK BISA MENGAJI.
(Silakan membaca kembali Biografi Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef, Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra Al-Ghouts Fii Zamanihi !)
SALAH SEORANG DIANTARA ULAMA' DAN KYAI TERSEBUT ADALAH MBAH KH. MARZUKI DAHLAN PENGASUH PONPES LIRBOYO KEDIRI MENYIKAPI LAHIRNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH DENGAN ARIF DAN BIJAKSANA DENGAN DAWUHNYA (MEMPREDIKSI/MERAMALKANNYA) DLM SUATU MAJLIS PENGAJIANNYA SBB :
"KALAU MEMANG KALIAN PARA SANTRI INGIN TAHU BAHWA SHOLAWAT WAHIDIYAH ITU HAQ ATAU BATHIL, TUNGGU SAJA WAHIDIYAH SAMPAI 3 (TIGA) TAHUN MENDATANG. KALAU MEMANG WAHIDIYAH ITU HAQ (BENAR), WAHIDIYAH AKAN TETAP EKSIS DAN NGREMBOKO (BERKEMBANG) SAMPAI TIGA TAHUN KE DEPAN. TAPI KALAU WAHIDIYAH ITU BATHIL, TIDAK SAMPAI TIGA TAHUN WAHIDIYAH AKAN BUBAR SENDIRI".
DEMIKIAN, DAWUH (RAMALAN) MBAH YAHI MARZUKI DAHLAN PENGASUH PONPES LIRBOYO KEDIRI SAAT MENGAJI SALAH SATU KITAB KUNING DIHADAPAN RATUSAN PARA SANTRINYA MENANGGAPI LAHIRNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH DARI PONPES KEDUNGLO, KETIKA DAWUH PREDIKSI ITU DISAMPAIKAN SANG KYAI MASIH AWAL TERSIARNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH DULU.
DLM KENYATAANNYA SETELAH TIGA TAHUN DARI DAWUH TERSEBUT SHOLAWAT WAHIDIYAH SEMAKIN EKSIS DIAMALKAN ORANG DAN TERSIAR SERTA BERKEMBANG (NREMBOKO) LUAS DITENGAH MASYARAKAT INDONESIA KHUSUSNYA DAN MSYARAKAT DUNIA PADA UMUMNYA, YG SAMPAI SAAT INI DIAMALKAN OLEH JUTAAN ORANG DAN BANYAK SEKALI PARA JIN YANG MAU MENGAMALKAN SHOLAWAT WAHIDIYAH INI !.
MAKA KESIMPULANNYA MENURUT PENDAPAT MBAH KH. MARZUKI DAHLAN PENGASUH PONPES LIRBOYO KEDIRI BAHWA SHOLAWAT WAHIDIYAH ADALAH HAQ, TIDAK BATHIL (HARAM) BOLEH DIAMALKAN PARA SANTRI BAHKAN SANGAT BAIK TUK DIAMALKAN MASYARAKAT UMUM DAN DISEBARLUASKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH IKHLAS DAN BIJAKSANA !.
AL-FAATIHAH (Khushushon Khosh-shoh Mbah KH. Marzuki Lirboyo !).
(Penulis : Ahmad Dimyathi, S. Ag, alumni Lirboyo/IAIT Lirboyo Kediri).
(Penulis : Ahmad Dimyathi, S. Ag, alumni Lirboyo/IAIT Lirboyo Kediri).
--------------------------------------------
FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT WAHIDIYAH
Boleh diamalkan oleh siapa saja laki-laki, perempuan,
tua, muda, dari golongan dan bangsa manapun juga.
Tidak pandang bulu.
tua, muda, dari golongan dan bangsa manapun juga.
Tidak pandang bulu.
CARA PENGAMALAN_:
1. Diamalkan selama 40 hari berturut-turut. Tiap hari paling sedikit menurut bilangan yang tertulis di belakangnya dalam sekali duduk, Boleh pagi, siang, sore, atau malam hari. Boleh juga dipersingkat 7 hari, akan tetapi bilangan-bilangan tersebut dilipatkan 10 kali. Boleh mengamalkan sendiri-sendiri, akan tetapi dengan berjama’ah bersama-sama satu keluarga atau satu kampung sangat dianjurkan!. Bagi kaum wanita yang sedang bulanan, cukup dengan membaca Sholawatnya saja, tidak usaha membaca Fatihah. Adapun bacaan "FAFIRRUU ILALLOH" dan "WA QUL JAA-AL HAQQU ..... ' boleh dibaca sebab di sini tidak dimaksudkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, melainkan sebagai doa. Sesudah 40 hari atau 7 hari pengamalan diteruskan tiap hari, dan banyaknya bilangan boleh dikurangi, ditetapkan atau ditambah, sebagian atau seluruhnya. Akan tetapi lebih utama jika diperbanyak.
2. Bagi mereka yang belum hafal boleh dengan membaca. Dan bagi yang belum bisa membaca seluruhnya, sambil mempelajari, boleh dan cukup membaca bagian mana yang sudah ia dapati lebih dahulu. Yang paling gampang yaitu membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" diulang-ulang selama kira-kira sama waktunya dengan mengamalkan seluruhnya. Yaitu kurang lebih 35 menit, jika itupun misalnya terpaksa belum mungkin, boleh berdiam saja selama waktu itu dengan memusatkan segenap perhatian, mengkonsentrasikan diri sekuat-kuatnya kepada Alloh SWT, dan merasa seperti berada di hadapan Junjungan kita Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW dengan adab lahir batin yakni ta'dhim (memulyakan) dan mahabbah (mencinta) setulus hati!.
3. Mengamalkannya harus dengan niat semata-mata beribadah kepada Alloh dengan ikhlas tanpa pamrih suatu apapun. Baik pamrih duniawi maupun pamrih ukhrowi misalnya supaya begini supaya begitu, ingin pahala, ingin surga dan sebagainya!. Harus sungguh-sungguh mulus, IKHLAS KARENA DAN UNTUK ALLOH-LILLAH!. Di samping niat beribadah LILLAH, supaya niat mengikuti tuntunan Rosululloh SAW = LIRROSUL, dan niat mengikuti bimbingan Ghoutsu Hadzaz-Zaman RA. = LILGHOUTS!. Jadi ketiga niat dilaksanakan bersama yaitu LILLAH, LIRROSUL, LILGHOUTS!.
4. Di samping niat LILLAH, LIRROSUL, LILGHOUTS seperti di atas, supaya merasa bahwa kita dapat melakukan ini semua karena pertolongan Alloh, karena digerakkan oleh Alloh. Jadi menerapkan:
لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
"Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan titah Alloh". BILLAH!.
Jangan sekali-kali merasa diri kita mempunyai kemampuan tanpa dititahkan oleh Alloh!.
Di samping merasa BILLAH, juga supaya merasa BIIROSUL. Artinya merasa bahwa diri kita ini menerima jasa dari Rosul Alloh SAW. Jadi menerapkan firman Alloh :
Jangan sekali-kali merasa diri kita mempunyai kemampuan tanpa dititahkan oleh Alloh!.
Di samping merasa BILLAH, juga supaya merasa BIIROSUL. Artinya merasa bahwa diri kita ini menerima jasa dari Rosul Alloh SAW. Jadi menerapkan firman Alloh :
وَمَا اَرْسَلْنَكَ اِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَلَمِيْنَ. (٢١- الانبياء: ١٠۷)
"Dan tiada AKU mengutus Engkau Muhammad, melainkan rahmat bagi seluruh alamin". (21 - Al Anbiya : 107).
Selanjutnya di samping merasa BILLAH dan BIRROSUL supaya merasa BILGHOUTS!. Artinya merasa bahwa kita memperoleh jasa-jasa baik dari Ghouts Hadzaz-Zaman RA, jasa moril antara lain berupa dukungan moril dan doa restu dari pada Beliau. khususnya di dalam kita berdoa memobon kepada Alloh SWT ini.
Selanjutnya di samping merasa BILLAH dan BIRROSUL supaya merasa BILGHOUTS!. Artinya merasa bahwa kita memperoleh jasa-jasa baik dari Ghouts Hadzaz-Zaman RA, jasa moril antara lain berupa dukungan moril dan doa restu dari pada Beliau. khususnya di dalam kita berdoa memobon kepada Alloh SWT ini.
5. Ketika mengamalkan supaya sungguh-sungguh hadlur hati kita dihadapan Alloh SWT dan "ISTIHDLOR" merasa seolah-olah seperti benar-benar berada di hadapan Rosul Allah SAW dengan adab lahir batin sebaik-baiknya, ta'dhim (memulyakan) dan mahabbah (mencinta) setulus hati. Dalam pada itu supaya merasa dan mengakui dengan jujur bahwa diri kita ini penuh berlumuran dosa dan senantiasa berlarut-larut!. Dosa kepada Alloh SWT, dosa kepada Rasululloh SAW, dosa kepada Ghouts Hadzaz-Zaman dan kepada para Auliya Kekasih Alloh, dosa kepada orang tua, kepada ibu bapak, kepada kelurga, kepada guru, kepada murid, kepada pemimpin dan kepada yang dipimpin, dosa terhadap bangsa dan negara, dosa kepada ummat dan masyarakat, bahkan dosa terhadap sesama makhluk pada umumnya. Dan merasa diri kita ini sangat dlo'if sangat lemah, butuh sekali maghfiroh ampunan, taufiq dan hidayah Alloh, butuh sekali syafa'at pertolongan dan tarbiyah Rosul Alloh SAW!. Butuh sekali akan bantuan dan dukungan dari Ghoutsu Hadzaz-Zaman RA berupa barokah, nadhroh dan doa restunya !.
Mari kita praktekkan ! (Membaca Surat Al Fatihah 7 kali)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ. – اَلْفَا تِحَةِ ( X ۷ )
اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ. – اَلْفَا تِحَةِ ( X ۷ )
(Membaca surat al-fatihah 7 kali)
وَاِلَى حَضْرَةِ غَوْثِ هَذَا الزَّمَانِ وَاَعْوَانِهِ وَسَائِرِ اَوْلِيَآءِ اللهِ رَضِيَ الله ُتَعَالَى عَنْهُمْ – اَلْفَاتِحَةِ( X ۷ )
(Membaca Surat Al Fatihah 7 kali)
Kemudian langsung membaca :
اَللَّهُمَّ يَا وَاحِدُ يَااَحَدْ ياَوَاجِدُ يَاجَوَادْ صَلِ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدْ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَّ نَفَسٍ بِعَدَدِ مَعْلُوْمَاتِ اللهِ وَفُيُوْضَاتِهِ وَاَمْدَادِهْ ( X ١٠٠ )
ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM WABAARIK 'ALA SAYYIDINAA MUHAMMADIW-WA 'ALAA ALI SAYYIDINAA MUHAMMAD, FII KULLI LAMHATIW-WANAFASIM-BI’ADADI MA'LUUMAATILLAA-HI WAFUYUUDLOOTIHI WA AMDAADIH. (100 kali).
Terjemah :
"Yaa Alloh, yaa Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan atas Keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap berkedipnya mata dan naik turunnya nafas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh".
"Yaa Alloh, yaa Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan atas Keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap berkedipnya mata dan naik turunnya nafas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh".
اَللَّهُمَّ كَمَا اَنْتَ اَهْلُهْ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا وَشَفِيْعِنَا وَحَبِيْبِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا هُوَ اَهْلُهْ نَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ بِحَقِّهِ اَنْ تُغْرِقَنَا فِى لُجَّةِ بَحْرِ الْوَحْدَةْ حَتَّى لاَ نَرَى وَلاَ نَسْمَعَ وََلاَ نَجِدَ وَلاَ نُحِسَّ وَلاَ نَتَحَرَّكَ وَلاَ نَسْكُنَ اِلاَّ بِهَا وَتَرْزُقَنَا تَمَامَ مَغْفِرَتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ نِعْمَتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ مَعْرِفَتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ مَحَبَّتِكَ يَآ اَلله ْ وَتَمَامَ رِضْوَانِكَ يَآ اَلله ْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهْ عَدَدَ مَا اَحَآ طَ بِهِ عِلْمُكَ وَاحَصَاهُ كِتَابُكْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ رَّاحِمِينْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينْ. (X ۷)
"ALLOHUMMA KAMAA ANTA AHLUH; SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK 'ALAA SAYYIDINAA, WA MAULAANAA, WASYAFII’INAA, WA HABIIBINAA, WA QURROTI A'YUNINAA, MUHAMMADIN SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAMA KAMAA HUWA AHLUH; NAS-ALUKALLOHUMA BIHAQQIHI AN TUGHRIQONAA FII LUJ-JATI BAHRIL-WAHDAH HATTA LAA NARO, WA LAA NASMA'A, WA LAA NAJIDA, WA LAA NUHISSA, WA LAA NATAHARROKA, WA LAA NASKUNA ILLA BIHA; WA TARZUQONAA TAMAAMA MAGHFIROTIKA YAA ALLOH, WA TAMAAMA NI'MATIKA YAA ALLOH, WA TAMAAMA MA'RIFATIKA YAA ALLOH, WA TAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLOH, WA TAMAAMA RIDWAANIKA YAA ALLOH. WA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK 'ALAIHI WA' ALA ALIHI WA SHOHBIH 'ADADA MAA AHAATHO BIHI ILMUKA WA AHSHOOHU KITAABUK; BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROHIMIIN WAL-HAMDU LILLAHI ROBBIL 'ALAMIIN". (7 kali).
Terjemah .
"Yaa Alloh, sebagaimana keahlian ada pada-Mu, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami, Pemimpin kami, Pemberi syafa'at kami, Kecintaan kami dan Buah-Jantung-Hati kami Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam yang sepadan dengan keahlian Beliau; kami bermohon kepada-MU yaa Alloh, dengan Hak Kemulyaan Beliau, tenggelamkan kami di dalam pusar-dasar-samudra Ke-Esaan-MU sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak ataupun berdiam, melainkan senantiasa merasa di dalam Samudra Tauhid-MU dan kami bermobon kepada-MU yaa Alloh, limpahilah kami ampunan-MU yang sempurna yaa Alloh, ni'mat karunia-MU yang sempurna yaa Alloh, sadar ma'rifat kepada-MU yang sempurna yaa Alloh, ridlo kepada-MU serta memperoleh ridlo-MU yang sempurna pula yaa Alloh. Dan sekali lagi yaa Alloh, limpahkanlah sholawat salam dan barokah atas Beliau Kanjeng Nabi dan atas Keluarga dan Sahabat Beliau sebanyak bilangan segala yang diliputi oleh ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU; dengan rahmat-MU yaa Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan segala puji bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam”.
"Yaa Alloh, sebagaimana keahlian ada pada-Mu, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami, Pemimpin kami, Pemberi syafa'at kami, Kecintaan kami dan Buah-Jantung-Hati kami Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam yang sepadan dengan keahlian Beliau; kami bermohon kepada-MU yaa Alloh, dengan Hak Kemulyaan Beliau, tenggelamkan kami di dalam pusar-dasar-samudra Ke-Esaan-MU sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak ataupun berdiam, melainkan senantiasa merasa di dalam Samudra Tauhid-MU dan kami bermobon kepada-MU yaa Alloh, limpahilah kami ampunan-MU yang sempurna yaa Alloh, ni'mat karunia-MU yang sempurna yaa Alloh, sadar ma'rifat kepada-MU yang sempurna yaa Alloh, ridlo kepada-MU serta memperoleh ridlo-MU yang sempurna pula yaa Alloh. Dan sekali lagi yaa Alloh, limpahkanlah sholawat salam dan barokah atas Beliau Kanjeng Nabi dan atas Keluarga dan Sahabat Beliau sebanyak bilangan segala yang diliputi oleh ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU; dengan rahmat-MU yaa Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan segala puji bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam”.
يَا شَافِعَ الْخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ * عَلَيْكَ نُوْرَالْخَلْقِ هَادِيَ اْلاَنَامْ
وَاَصْلَهُ وَرُوْحَهُ اَدْرِكْنِى * فَقَدْ ظَلَمْتُ اَبَدًا وَّرَ بِّنِى
وَلَيْسَ لِى ياَ سَيِّدِيْ سِوَاكَا * فَاِنْ تَرُدَّ كُنْتُ شَخْصًا هَا لِكَا
وَاَصْلَهُ وَرُوْحَهُ اَدْرِكْنِى * فَقَدْ ظَلَمْتُ اَبَدًا وَّرَ بِّنِى
وَلَيْسَ لِى ياَ سَيِّدِيْ سِوَاكَا * فَاِنْ تَرُدَّ كُنْتُ شَخْصًا هَا لِكَا
يَا سَيِّدِ ي يَا رَسُوْ لَ الله ْ (X ۷)
"YAA SYAAFI'AL KHOLQIS-SHOLAATU WASAALAAM,
ALAIKA NUUROL-KHOLQl HAADIYAL ANAAM;
WA ASHLAHU WA RUUHAHU ADRIKNII
FAQOD DHOLAMTU ABADAW-WAROBBINII ; (3 kali)
WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA,
FA IN TARUDDA KUNTU SYAKHSHON HAALIKA".
ALAIKA NUUROL-KHOLQl HAADIYAL ANAAM;
WA ASHLAHU WA RUUHAHU ADRIKNII
FAQOD DHOLAMTU ABADAW-WAROBBINII ; (3 kali)
WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA,
FA IN TARUDDA KUNTU SYAKHSHON HAALIKA".
“YAA SAYYIDII, YAA ROSUULALLOH !” ( 7 kali)
Terjemah :
"Duhai Kanjeng Nabi Pemberi syafa'at makhluq,
kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan,
duhai Nur-cahaya makhluq, Pembimbing manusia;
Duhai Unsur dan Jiwa makhluq,
bimbing, bimbing, bimbing dan didiklah diriku,
sungguh, aku manusia yang dholim selalu;
Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai yaa Sayyidii,
Jika Engkau hindari aku, akibat keterlaluan berlarut-larutku,
Pastilah, pastilah, pasti ‘ku ‘kan hancur binasa !".
"Duhai Kanjeng Nabi Pemberi syafa'at makhluq,
kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan,
duhai Nur-cahaya makhluq, Pembimbing manusia;
Duhai Unsur dan Jiwa makhluq,
bimbing, bimbing, bimbing dan didiklah diriku,
sungguh, aku manusia yang dholim selalu;
Tiada arti diriku tanpa Engkau duhai yaa Sayyidii,
Jika Engkau hindari aku, akibat keterlaluan berlarut-larutku,
Pastilah, pastilah, pasti ‘ku ‘kan hancur binasa !".
"Duhai Pemimpin kami, duhai Utusan Alloh !”
يَآ اَيُّهَا الْغَوْثُ سَلاَ مُ اللهِ * عَلَيْكَ رَ بِّنِى بِاِذْنِ اللهِ
وَانْظُرْ اِلَيَّ سَيِّدِ ي بِنَظْرَةِ * مُوْصِلَةٍ لِّلْحَضْرَةِ الْعَلِيَّةِ
وَانْظُرْ اِلَيَّ سَيِّدِ ي بِنَظْرَةِ * مُوْصِلَةٍ لِّلْحَضْرَةِ الْعَلِيَّةِ
"YAA AYYUHAL GHOUTSU SALAAMULLOHI,
'ALAlKA ROBBlNII BI IDZNILLAHI; (3 kali)
WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH,
MUUSHILATIL-LILHADROTIL 'ALIYYAH."
'ALAlKA ROBBlNII BI IDZNILLAHI; (3 kali)
WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH,
MUUSHILATIL-LILHADROTIL 'ALIYYAH."
Terjemah :
"Duhai Ghoutsu Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan; bimbing, bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh;
Dan arahkan pancaran sinar-nadroh-MU kepadaku yaa Sayyidii,
radiasi batin yang mewushulkan aku, sadar kehadirot Maha Luhur Tuhanku.”
"Duhai Ghoutsu Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan; bimbing, bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh;
Dan arahkan pancaran sinar-nadroh-MU kepadaku yaa Sayyidii,
radiasi batin yang mewushulkan aku, sadar kehadirot Maha Luhur Tuhanku.”
يَا شَافِعَ الْخَلْقِ حَبِيْبَ اللهِ * صَلاَ تُهُ عَلَيْكَ مَعْ سَلاَ مِهِ
ضِلَّتْ وَضَلَّتْ حَيْلَتِي فِى بَلْدَتِى * خُذْبِيَدِ ي يَا سَيِّدِ ي وَاْلاُمَّةِ
ضِلَّتْ وَضَلَّتْ حَيْلَتِي فِى بَلْدَتِى * خُذْبِيَدِ ي يَا سَيِّدِ ي وَاْلاُمَّةِ
يَا سَيِّدِ ي يَا رَسُوْ لَ الله ْ (X ۷)
"YAA SYAAFI'AL KHOLQI HABIIBALLOHI,
SHOLLAATUHUU 'ALIKA MA' SALAAMIHI;
DHOLLAT WA DHOLLAT HIILATII FII BALDATII, (3 kali)
KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATI."
SHOLLAATUHUU 'ALIKA MA' SALAAMIHI;
DHOLLAT WA DHOLLAT HIILATII FII BALDATII, (3 kali)
KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATI."
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH (7 kali)
Terjemah :
“Duhai Kanjeng Nabi Pemberi syafa'at makhluq,
Duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh,
kepangkuan-MU sholawat dan salam Alloh kusanjungkan;
“Jalanku buntu, usahaku tak menentu.
buat kesejahteraan negeriku,
cepat, cepat, cepat raihlah tanganku yaa Sayyidii,
tolonglah diriku dan seluruh ummat ini!”.
“Duhai Kanjeng Nabi Pemberi syafa'at makhluq,
Duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh,
kepangkuan-MU sholawat dan salam Alloh kusanjungkan;
“Jalanku buntu, usahaku tak menentu.
buat kesejahteraan negeriku,
cepat, cepat, cepat raihlah tanganku yaa Sayyidii,
tolonglah diriku dan seluruh ummat ini!”.
“Duhai pemimpin kami, duhai utusan Alloh!”
يَا رَبَّنَا اللَّهُمَ صَلِّ وَسَلِّمِ * عَلَى مُحَمَّدٍ شَفِيْعِ اْلاُمَمِ
وَاْلآلِ وَاجْعَلِ اْلأََناَمَ مُسْرِعِينْ * باِلْوَاحِدِيَةِ لِرَبِّ الْعَالَمِينْ
يَارَ بَّنَااغْفِرْيَسِرِّافْتَحْ وَاهْدِنَا * قَرِّبْ وَاَ لِّفْ بَيْنَنَا يَا رَ بَّنَا
وَاْلآلِ وَاجْعَلِ اْلأََناَمَ مُسْرِعِينْ * باِلْوَاحِدِيَةِ لِرَبِّ الْعَالَمِينْ
يَارَ بَّنَااغْفِرْيَسِرِّافْتَحْ وَاهْدِنَا * قَرِّبْ وَاَ لِّفْ بَيْنَنَا يَا رَ بَّنَا
"YAA ROBBANALLOHUMMA SHOLLI SALLIMI
'ALAA MUHAMMADIN SYAFII'IL UMAMI ;
WAL AALI WAJ-‘ALIL ANAAMA MUSRI'IIN, (3 kali)
BIL-WAAHIDIYYATI LIROBBIL 'ALAMIIN;
YAA ROBBANGHFIR YASSIR-IFTAH WAHDINAA,
QORRIB WA ALLIF BAINANAA YAA ROBBANAA."
'ALAA MUHAMMADIN SYAFII'IL UMAMI ;
WAL AALI WAJ-‘ALIL ANAAMA MUSRI'IIN, (3 kali)
BIL-WAAHIDIYYATI LIROBBIL 'ALAMIIN;
YAA ROBBANGHFIR YASSIR-IFTAH WAHDINAA,
QORRIB WA ALLIF BAINANAA YAA ROBBANAA."
Terjemah :
"Yaa Tuhan kami yaa Alloh, limpahkanlah sholawat dan salam atas Kanjeng Nabi Muhammad Pemberi syafa'at ummat dan atas Keluarga Beliau ;
dan jadikanlah ummat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdi-kan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta Alam;
Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudahlah segala urusan
bukakanlah hati dan jalan kami,
dan tunjukilah kami, pereratlah persaudaraan dan persatuan di antara
kami, yaa Tuhan kami!".
"Yaa Tuhan kami yaa Alloh, limpahkanlah sholawat dan salam atas Kanjeng Nabi Muhammad Pemberi syafa'at ummat dan atas Keluarga Beliau ;
dan jadikanlah ummat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdi-kan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta Alam;
Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudahlah segala urusan
bukakanlah hati dan jalan kami,
dan tunjukilah kami, pereratlah persaudaraan dan persatuan di antara
kami, yaa Tuhan kami!".
اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْمَا خَلَقْتَا وَهَذِهِ الْبَلْدَةْ يَا الله ْ وَفِي هَذِهِ الْمُجَاهَدَةْ يَآالله ْ (X۷)
"ALLOHUMMA BAARIK FII MAA KHOLAQTA WA HAADZIHIL BALDAH YAA ALLOH, WA FII HAADZIHIL MUJAAHADAH YAA ALLOH!." (7 kali).
Terjemah :
"Yaa Alloh, limpahkanlah berkah di dalam segala makhluq yang Engkau ciptakan dan di dalam negeri ini yaa Alloh, dan di dalam Mujahadah ini yaa Alloh "
"Yaa Alloh, limpahkanlah berkah di dalam segala makhluq yang Engkau ciptakan dan di dalam negeri ini yaa Alloh, dan di dalam Mujahadah ini yaa Alloh "
اِسْـتِغْرَاقْ
"ISTIGHROQ"
"ISTIGHROQ"
Yang dimaksud ialah : diam tidak membaca apa-apa. Segala perhatian tertuju hanya kepada Alloh!. Bukan membayangkan lafal "ALLOH", tetapi kepada Alloh-Tuhan !. Pendengaran, perasaan, ingatan, fikiran, penglihatan dan ... pokoknya segala-segalanya dikonsentrasikan kepada Alloh!.
Lain-lain tidak menjadi acara!. Hanya Alloh!. Titik !
Lamanya istighoroq tidak ada batasan, menurut kemampuan masing-masing. Istighroq diakhiri dengan membaca Surat Al Fatihah satu kali.
Lain-lain tidak menjadi acara!. Hanya Alloh!. Titik !
Lamanya istighoroq tidak ada batasan, menurut kemampuan masing-masing. Istighroq diakhiri dengan membaca Surat Al Fatihah satu kali.
ALFAATIHAH!.
Kemudian membaca doa seperti di bawah ini :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللَّهُمَّ بِحَقِّ اسْمُكَ اْلاَعْظَمْ وِبِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وِبِبَرَكَةِ غَوْثُ هَذَا الزَّمَانْ وَاَعْوَانِهِ وَسَائِرِ اَوْلِيَآئِكَ يَا الله ْ, يَا الله ْ, يَا الله ْ رَضِيَ الله ْ تَعَالَى عَنْهُمْ (X ٣). بَلِّغْ جَمِيْعَ الْعَالَمِينْ نِدَآءَناَ هَذَا وَاجْعَلْ فِيْهِ تَأْثِيْرًا بَلِيْغًا (X ٣). فَإِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِ يرْ وَبِاْلاِجَابَةِ جَدِيرْ (X ٣). فَفِرُّوْا اِلَى الله ْ (X ٣).
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الّبَاطِلْ اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا (X ٣). الفا تحة (X ١).
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الّبَاطِلْ اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا (X ٣). الفا تحة (X ١).
"BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM.
ALLOHUMMA BIHAQQISMIKAL-A 'DHOM WA BIJAAHI SAYYIDI-NAA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM, WABIBAROKATI GHOUTSI HADZAZ-ZAMAN WA A'WAANIHI WA SAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLOH, YAA ALLOH, YAA ALLOH, RODIYALLOHU TA'ALA 'ANHUM (3 kali)
BALLIGH JAMII'AL 'ALAMIIN NIDAA-ANAA HAADZA WAJ'AL FIIHI TA’TSIIROM-BALIIGHO ( 3 kali)
FA INNAKA 'ALA KULLI SYAI-ING QODIIR WA BIL-IJAABATI JADIIR." (3kali)
"FAFIRRUU-ILALLOH!." ( 7 kali )
"WA QUL JAA-AL HAQQU WA ZAHAQOL BAATHIL, INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQO !". (3 kali)
ALLOHUMMA BIHAQQISMIKAL-A 'DHOM WA BIJAAHI SAYYIDI-NAA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM, WABIBAROKATI GHOUTSI HADZAZ-ZAMAN WA A'WAANIHI WA SAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLOH, YAA ALLOH, YAA ALLOH, RODIYALLOHU TA'ALA 'ANHUM (3 kali)
BALLIGH JAMII'AL 'ALAMIIN NIDAA-ANAA HAADZA WAJ'AL FIIHI TA’TSIIROM-BALIIGHO ( 3 kali)
FA INNAKA 'ALA KULLI SYAI-ING QODIIR WA BIL-IJAABATI JADIIR." (3kali)
"FAFIRRUU-ILALLOH!." ( 7 kali )
"WA QUL JAA-AL HAQQU WA ZAHAQOL BAATHIL, INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQO !". (3 kali)
Terjemah :
"Dengan Asma Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Alloh, dengan Hak kebesaran Asma-MU, dan dengan kemulyaan serta Keagungan Kanjeng Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam, dan dengan barokahnya Ghoutsu Haadzaz-Zaman wa A 'waanihi serta segenap Auliya Kekasih-Mu yaa Alloh, yaa Alloh, yaa Alloh rodhiyallohu Ta 'ala 'anhum, sampaikanlah seruan kami ini kepada jamii'al 'alamiin dan letakkanlah kesan yang merangsang di dalamnya; Maka sesungguhnya Engkau Maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli memberi ijabah !"
"FAFIRRUU ILALLOH !" = Larilah kembali kepada Alloh !.
"WA QUL JAA-AL HAQQU WA ZAHAQOL BAATHIL, INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQO" = dan katakanlah (wahai Muhammad), perkara yang haq telah datang dan musnahlah perkara yang batal; sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah".
"AL FAATIHAH" !. (Membaca Surat Al Fatihah satu kali).
"WA QUL JAA-AL HAQQU WA ZAHAQOL BAATHIL, INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQO" = dan katakanlah (wahai Muhammad), perkara yang haq telah datang dan musnahlah perkara yang batal; sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah".
"AL FAATIHAH" !. (Membaca Surat Al Fatihah satu kali).
KETERANGAN :
1. Kalimah "FAFIRRUU ILALLOH" dan “WA QUL JAA-AL HAQQU...
..,...." dibaca bersama-sama imam dan makmum. Dirinya sendiri terutama supaya dirasa katut termasuk di dalam ajakan itu dengan getaran hati yang kuat,
2. "FAFIRRUU ILALLOH" maksudnya, mengajak secara batiniyah agar supaya kita dan masyarakat kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Alloh wa Rosuulihi SAW. Secara umum yaitu dengan menjalankan hal-hal yang diridloi Alloh wa-Rosuulihi SAW, dan menghindarkan diri atau meninggalkan soal-soal yang tidak diridloi Alloh wa Rosuulihi SAW, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang merugikan, merugikan diri pribadi dan keluarga dan masyarakat!.
3. "WA QUL JAA-AL HAQQU..........." maksudnya, memohon semoga perbuatan dan akhlak-akhlak yang jahat yang merugikan ummat dan masyarakat segera diganti oleh Alloh dengan akhlaq yang baik yang membuahkan manfaat dan menguntungkan ummat dan masyarakat yang diridloi Alloh wa Rosuulihi SAW. Dan apabila memang sudah menjadi suratan takdir tidak bisa diperbaiki lagi, dari pada makin lama makin berlarut-larut makin hebat menimbulkan kerusakan dan kehancuran, lebih baik semoga lekas dimusnahkan saja !. Ini adalah soal mental, bukan terhadap fisik !. Dan terutama kita arahkan untuk diri kita sendiri !.
4. Apabila pengamalan Sholawat Wahidiyah dijalankan secara berjama’ah bersama-sama beberapa orang, dan apabila situasi mengijinkan, sesudah membaca Surat Al Fatihah yang terakhir semua jama’ah diajak, sekali lagi mengadakan panggilan "FAF1RRUU ILALLOH"................ dengan berdiri menghadap ke arah empat penjuru : arah barat, utara, timur dan selatan. Ini antara lain mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrohim 'ala Nabiyyinaa wa 'alaihissholaatu wassalam ketika baru selesai membangun Ka'bah yang juga berdiri ke arah empat penjuru memanggil ummat dan masyarakat. Sikap badan tegak berdiri, pandangan lurus ke depan, dan kedua tangan lurus ke bawah di samping paha kanan kiri. Pandangan batin dengan getaran hati yang kuat diarahkan kepada jamii'al 'alamin mulai dari pribadi kita masing-masing sampai notog jagad arah yang kita hadapi, mengelilingi jagad di bawah kita jagad dibelakang kita kembali kepada diri kita lagi.
Nidak panggilan pada tiap arah tersebut ialah :
..,...." dibaca bersama-sama imam dan makmum. Dirinya sendiri terutama supaya dirasa katut termasuk di dalam ajakan itu dengan getaran hati yang kuat,
2. "FAFIRRUU ILALLOH" maksudnya, mengajak secara batiniyah agar supaya kita dan masyarakat kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Alloh wa Rosuulihi SAW. Secara umum yaitu dengan menjalankan hal-hal yang diridloi Alloh wa-Rosuulihi SAW, dan menghindarkan diri atau meninggalkan soal-soal yang tidak diridloi Alloh wa Rosuulihi SAW, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang merugikan, merugikan diri pribadi dan keluarga dan masyarakat!.
3. "WA QUL JAA-AL HAQQU..........." maksudnya, memohon semoga perbuatan dan akhlak-akhlak yang jahat yang merugikan ummat dan masyarakat segera diganti oleh Alloh dengan akhlaq yang baik yang membuahkan manfaat dan menguntungkan ummat dan masyarakat yang diridloi Alloh wa Rosuulihi SAW. Dan apabila memang sudah menjadi suratan takdir tidak bisa diperbaiki lagi, dari pada makin lama makin berlarut-larut makin hebat menimbulkan kerusakan dan kehancuran, lebih baik semoga lekas dimusnahkan saja !. Ini adalah soal mental, bukan terhadap fisik !. Dan terutama kita arahkan untuk diri kita sendiri !.
4. Apabila pengamalan Sholawat Wahidiyah dijalankan secara berjama’ah bersama-sama beberapa orang, dan apabila situasi mengijinkan, sesudah membaca Surat Al Fatihah yang terakhir semua jama’ah diajak, sekali lagi mengadakan panggilan "FAF1RRUU ILALLOH"................ dengan berdiri menghadap ke arah empat penjuru : arah barat, utara, timur dan selatan. Ini antara lain mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrohim 'ala Nabiyyinaa wa 'alaihissholaatu wassalam ketika baru selesai membangun Ka'bah yang juga berdiri ke arah empat penjuru memanggil ummat dan masyarakat. Sikap badan tegak berdiri, pandangan lurus ke depan, dan kedua tangan lurus ke bawah di samping paha kanan kiri. Pandangan batin dengan getaran hati yang kuat diarahkan kepada jamii'al 'alamin mulai dari pribadi kita masing-masing sampai notog jagad arah yang kita hadapi, mengelilingi jagad di bawah kita jagad dibelakang kita kembali kepada diri kita lagi.
Nidak panggilan pada tiap arah tersebut ialah :
AL FAATIHAH ! (Membaca Surat Al Fatihah satu kali).
FAFIRRUU ILALLOH (3 kali)
WA QUL JAA-AL HAQQU...........(satu kali).
Sesudah arah selatan, menghadap kembali seperti ketika duduk tetapi masih tetap berdiri kemudian membaca :
FAFIRRUU ILALLOH (3 kali)
WA QUL JAA-AL HAQQU...........(satu kali).
Sesudah arah selatan, menghadap kembali seperti ketika duduk tetapi masih tetap berdiri kemudian membaca :
AL FAATIHAH ! (satu kali)
YAA SYAAFl'AL KHOLQIS-SHOLAATU...... dilagukan (satu kali)
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! (tiga kali)
YAA AYYUHAL GHOUTSU........dilagukan (satu kali)
AL FAATIHAH ! (satu kali) S E L E S A I.
YAA SYAAFl'AL KHOLQIS-SHOLAATU...... dilagukan (satu kali)
YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH ! (tiga kali)
YAA AYYUHAL GHOUTSU........dilagukan (satu kali)
AL FAATIHAH ! (satu kali) S E L E S A I.
Nidak panggilan dengan berdiri seperti di atas juga boleh dilakukan sendiri sekalipun tidak dengan berjama’ah.
Kemarin pukul 7:15 · Suka · 1 · Hapus Pratinjau
Binti Fitria Trima kasih Pak yai . saya harap anda juga lebih kritis . dan waktu itu bukankah menuai kontroversi . dan satu pertanyaan saya mohon di jawab dengan jujur . saat menghadapi pengontras dari lirboyo apa anda selesaikan sendiri atau bertanya pada teman2 anda ? trimakasih
Kemarin pukul 7:29 · Suka · 1
Kemarin pukul 7:29 · Suka · 1
Binti Fitria Ahmad Dimyathi S Ag LOH ANDA ANEH SEKALI...., DLM SEJARAH PERJUANGAN WAHIDIYAH TERTULIS BAHWA PADA ZAMAN MBAH YAHI QS WA RA DULU, BELIAU GUS MIK BENAR-2 PERNAH AKTIF DLM PERJUANGAN WAHIDIYAH, PERNAH MENJADI SEKRETARIS PSW PUSAT, DAN SAAT INI ORANG YG MENJADI SAKSI HIDUP MASIH BANYAK SEKALI ...., ini fakta n realita yg ga bisa dibantah lg...., gmn..?________ iya saya setuju . pertanyaan saya bisakah tulisan ini di terima kalangan awam jantiko jika tidak anda sertakan referensi
Kemarin pukul 7:32 · Suka
Kemarin pukul 7:32 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag ....satu pertanyaan saya mohon di jawab dengan jujur . saat menghadapi pengontras dari lirboyo apa anda selesaikan sendiri atau bertanya pada teman2 anda ?....JAWAB : SAYA SENDIRI ALUMNI LIRBOYO N ALUMNI IAIT LIRBOYO KEDIRI...., SY GA PERNAH MENYELESAIKAN SENDIRI PENGONTRAS DARI LIRBOYO, KAN UDAH PERNAH HAL TSB DIMUSYAWARAHKAN DLM PERISTIWA NGADILUWIH KEDIRI, tolong baca sejarahnya... !!!.
Kemarin pukul 7:40 · Suka · 1
Kemarin pukul 7:40 · Suka · 1
Binti Fitria pengontras pada status anda di grup yang saya maksud
Kemarin pukul 7:43 · Suka
Kemarin pukul 7:43 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag 1. Periode Tantangan dan Pemantapan
Sebagai realisasi dari perintah ghaib agar beliau Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA ikut berjuang memperbaiki mental masyarakat lewat jalan bathiniyah, maka setelah lahirnya Sholawat Wahidiyah beliau pun segera menyuruh beberapa orang untuk mengamalkannya. Setelah mengetahui hasil uji coba beberapa orang yang mengamalkan Sholawat Wahidiyah (saat itu masih Sholawat Ma’rifat saja) menunjukkan hasil positif, maka beliau lebih giat untuk menyiarkan Sholawat Wahidiyah pada masyarakat umum.
Beliau memanfaatkan acara-acara yang dihadiri orang banyak dan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memperkenalkan Sholawat Wahidiyah. Hal ini dilakukan karena mempunyai nilai strategis yang amat efektif dari sudut perjuangan. Sebab pada umumnya acara-acara besar akan dihadiri oleh orang-orang terkemuka dan punya pengaruh cukup luas. Hal tersebut merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dalam dakwah (syiar) Wahidiyah kepada masyarakat umum. Kehadiran para ulama, umara dan tokoh masyarakat adalah kesempatan emas untuk melakukan penyiaran Wahidiyah.
Tidak ketinggalan pada acara Walimatul Khitan Agus Abdoel Hamid, Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA mengundang ulama besar dari berbagai daerah di Jawa Timur disamping keluarga dan undangan lainnya. Hadir sebagai bintang tamu (tamu khusus) pada acara yang digelar pertengahan tahun 1964 itu antara lain, K.H. Abdoel Wahab Hasbullah, Pengasuh Pondok Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang yang juga sebagai Rois ‘Am Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) III (1946-1971). Juga hadir K.H. Mahrus Ali Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang juga sebagai Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan turut hadir pula K.H. Abdoel Karim Hasyim pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang serta K.H. Hamim Jayuli (Gus Mik) putra K.H. Djazuli Utsman Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri.[17]
Pada acara Walimatul Khitan ini acara mau’idhatul hasanah (pengajian/hikmah walimatul khitan) ditiadakan. Susunan acara lengkapnya adalah; Pembukaan, Pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Quran, Sambutan Panitia Penyelenggara dan sambutan-sambutan. Sambutan shahibul hajah disampaikan oleh beliau Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA sendiri. Kemudian diteruskan sambutan yang kedua dari K.H. Abdoel Wahab Hasbullah dan sambutan yang ke tiga dari K.H. Mahrus Ali.
Gus Mik yang pada waktu itu mendapat tugas sebagai ketua panitia dalam sambutannya antara lain berkata:
Pada acara Walimatul Khitan ini acara mau’idhatul hasanah (pengajian/hikmah walimatul khitan) ditiadakan. Susunan acara lengkapnya adalah; Pembukaan, Pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Quran, Sambutan Panitia Penyelenggara dan sambutan-sambutan. Sambutan shahibul hajah disampaikan oleh beliau Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA sendiri. Kemudian diteruskan sambutan yang kedua dari K.H. Abdoel Wahab Hasbullah dan sambutan yang ke tiga dari K.H. Mahrus Ali.
Gus Mik yang pada waktu itu mendapat tugas sebagai ketua panitia dalam sambutannya antara lain berkata:
كُلُّ جَمْعٍْ مُؤَنَّثٌ
Kalimat lengkapnya dari syair :
لَيْتَ قَوْمِيْ تَجَمَّعُوْ # وَبِقَتْلِىْ تَحَدَّ ثُوْا
لاَ أُبَا لِىْ بِجَمْعِهِمْ # كُلُّ جَمْعٍْ مُؤَنَّثٌ
لاَ أُبَا لِىْ بِجَمْعِهِمْ # كُلُّ جَمْعٍْ مُؤَنَّثٌ
Artinya: “Barangkali kaumku berkumpul dan membicarakan tentang cara membunuh aku. Aku tidak peduli dengan kumpul mereka. Sebab orang banyak (beraninya mengeroyok) itu seperti betina (tidak menunjukkan kejantanan)”.
Selanjutnya Gus Mik menyatakan “Saya merasa di tengah-tengah harimau yang besar-besar. Supaya saya tidak takut dan ragu, semua ini saya anggap tidak ada. Dengan nada berat Gus Mik melanjutkan sambutannya, Para hadirin ! Siapakah sebenarnya Agus Abdoel Madjid itu ?, Pertanyaan itu dijawab oleh Gus Mik sendiri; Beliau adalah roisul ‘arifin. Hadirin ! Seumpama beliau Syekh Abdoel Qodir al Jailani masih hidup, saya yakin beliau akan juga ikut mengamalkan sholawatnya Agus Abdoel Madjid ini !”.[18]
Dalam sambutannya sebagai shohibul hajah beliau Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA memberikan ijazah Sholawat Wahidiyah kepada para tamu yang hadir. Di antara dawuh yang beliau sampaikan dalam sambutannya antara lain sebagai berikut : “Nuwun sewu, kulo nggadahi amalan Sholawat Wahidiyah. Menopo Panjenengan kerso kulo ijazahi ?” (Maaf, saya punya amalan sholawat (Sholawat Wahidiyah). Apakah anda mau saya ijazahi ?). Spontan hadirin menjawab dengan suara gemuruh dan serempak “kerso (mau)”. Di antara mereka ada yang setengan berdiri, bahkan K.H. Wahab Hasbullah dengan berdiri dan mengacungkan tangan menyambut ijazah tersebut dengan suara lantang:
Dalam sambutannya sebagai shohibul hajah beliau Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA memberikan ijazah Sholawat Wahidiyah kepada para tamu yang hadir. Di antara dawuh yang beliau sampaikan dalam sambutannya antara lain sebagai berikut : “Nuwun sewu, kulo nggadahi amalan Sholawat Wahidiyah. Menopo Panjenengan kerso kulo ijazahi ?” (Maaf, saya punya amalan sholawat (Sholawat Wahidiyah). Apakah anda mau saya ijazahi ?). Spontan hadirin menjawab dengan suara gemuruh dan serempak “kerso (mau)”. Di antara mereka ada yang setengan berdiri, bahkan K.H. Wahab Hasbullah dengan berdiri dan mengacungkan tangan menyambut ijazah tersebut dengan suara lantang:
قبلت أ وّلا
(Saya menerima paling dulu) dengan mengulanginya tiga kali.
Atas ijazah yang disampaikan Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA itu, sambutan-sambutan selanjutnya berisi tanggapan terhadap Sholawat Wahidiyah (Ma’rifat) yang baru saja beliau ijazahkan. Di antaranya tanggapan dari K.H. Abdoel Wahab Hasbullah adalah sebagai berikut “Hadirin! Ilmunya Gus Madjid itu dalam sekali. Ibaratnya sumur yang dalamnya sepuluh meter, sedangkan saya hanya memiliki ukuran (kedalaman) satu sampai dua meter saja”. Lanjut dawuh beliau “Sholawatnya Gus Madjid akan saya amalkan”. Sedangkan sambutan K.H. Mahrus Ali antara lain mempermasalahkan Sholawat Wahidiyah tentang isnad minal adillah dan pertanggungjawaban.[19] Bahkan pada tanggal 28 Desember 1984, K.H. Mahrus Ali membuat selebaran yang isinya mempermasalahkan Sholawat Wahidiyah. Dalam selebaran itu K.H. Mahrus Ali juga menyatakan bahwa santri Lirboyo diharamkan mengamalkan Sholawat Wahidiyah sebab ajarannya bertentangan dengan syari’at.[20] (Isi lengkap dari selebaran KH. Mahrus Ali akan dibahas pada bagian lain).
Atas tanggapan K.H. Mahrus Ali terhadap Sholawat Wahidiyah tersebut, perjuangan Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA untuk menyiarkan Sholawat Wahidiyah kepada masyarakat umum mulai ada batu sandungannya. Tidak dapat disangkal, K.H. Mahrus Ali merupakan seorang tokoh dan ulama besar yang mempunyai pengaruh cukup luas kepada umat Islam khususnya warga nahdhiyin.
Atas tanggapan K.H. Mahrus Ali terhadap Sholawat Wahidiyah tersebut, perjuangan Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA untuk menyiarkan Sholawat Wahidiyah kepada masyarakat umum mulai ada batu sandungannya. Tidak dapat disangkal, K.H. Mahrus Ali merupakan seorang tokoh dan ulama besar yang mempunyai pengaruh cukup luas kepada umat Islam khususnya warga nahdhiyin.
Akibat pernyataan K.H. Mahrus Ali itu muncul isu di masyarakat bahwa Sholawat Wahidiyah itu amalannya jin, barang siapa mengamalkannya akan gila dan masih banyak isu-isu yang intinya mendiskreditkan Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA dan Sholawat Wahidiyah.
Semua fitnah dan isu-isu yang ditujukan kepada Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma’roef QS RA, beliau tanggapi dengan penuh kesabaran. Beliau tidak patah arang (putus asa), bahkan semakin bersemangat dalam menyiarkan Sholawat Wahidiyah. Semangat juang beliau tidak lapuk oleh hujan tidak lekang oleh panas. Beliau terus dan terus berjuang, semangat juangnya bagaikan kobaran api yang terus membara.
Beliau menyadari, bahwa Perjuangan Wahidiyah tidak akan berhasil manakala tidak didukung dengan kader-kader (pejuang) Wahidiyah yang handal dan militan. Oleh sebab itu, dalam perjuangannya beliau mengadopsi sistem perjuangan Rasulullah SAW. Bersama dengan kader-kader Islam yang militan, Rasulullah SAW berjuang dengan penuh semangat dan kebersamaan. Nyata hasilnya, hanya dalam waktu 23 tahun perjuangan Nabi Muhammad SAW terhadap bangsa Arab berhasil meliputi segala segi dan bidang kehidupan. Ini adalah sukses besar yang menakjubkan dalam sejarah dunia. Kesuksesan Muhammad SAW yang paling menonjol adalah beliau musnahkan sifat kemusyrikan, ditumbuhkan sifat keimanan dan ketauhidan.
14 Januari pukul 23:24 · Suka · 3
Kemarin pukul 7:48 · Suka · 1
14 Januari pukul 23:24 · Suka · 3
Kemarin pukul 7:48 · Suka · 1
Ahmad Dimyathi S Ag SAYYIDII YAA ROSUULALLOH .!
GUS DUR (KH. ABDURRAHMAN WACHID) ORA TERIMO WAHIDIYAH DISESATKAN !
http://youtu.be/nvo3-uEBDz0...Lihat Selengkapnya
GUS DUR (KH. ABDURRAHMAN WACHID) ORA TERIMO WAHIDIYAH DISESATKAN !
http://youtu.be/nvo3-uEBDz0...Lihat Selengkapnya
Gus Dur Gak Trimo Wahidiyah Disesatkan
gus dur
YOUTUBE.COM
Kemarin pukul 7:57 · Suka · Hapus Pratinjau
gus dur
YOUTUBE.COM
Kemarin pukul 7:57 · Suka · Hapus Pratinjau
Binti Fitria SEDERHANA PERTANYAAN SAYA DARI KEMAREN . . . MENGAPA TIDAK DI CANTUMKAN REFERENSI DI SETIAP ARTIKEL ANDA ???
Kemarin pukul 8:02 · Suka
Kemarin pukul 8:02 · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag GPP, NI BUKAN SEKREPSI YG HARUS MENCANTUMKAN REFERENSI N NARA SUMBERNYA ..., ANDA BEBAS, BOLEH PERCAYA BOLEH TIDAK, SEBAB TULISAN DISINI (KISAH DAN PETUAH) BANYAK ORETAN-2 SY SENDIRI, YG NARA SUMBERNYA BANYAK DARI KESAKSIAN SY SENDIRI SEBAGAI PERSONAL (PENGAMAL) APA YG KAMI KETAHUI, RASAKAN DAN ALAMI DALAM PERJUANGAN WAHIDIYAH...., anda harap TAHU DAN memakluminya, BUKU-2 WAHIDIYAH SBG REFERENSI NARA SUMBER DULU SEBAGIAN BANYAK SUSUNAN TEAM KAMI....mksih jazaa kumulloh...Amiin.....
23 jam · Telah disunting · Suka · 2
23 jam · Telah disunting · Suka · 2
Binti Fitria YANG JADI MASALAH KETIKA ADA ORANG MENYEBARKAN TULISAN ANDA . KEMUDIAN ADA ORANG TIDAK FAHAM YANG MENENTANG DAN KEBETULAN YANG POSTING JUGA GAK TAU APA APA . MAKA YANG TERJADI WAHIDIYAH TERKENA IMBAS BURUKNYA . MEMANG INI BUKAN SKRIPSI TAPI LEBIH CONDONG URUSAN AGAMA .BUKANKAH ANDA JUGA TAU YANG MEMBEDAKAN UMAT INI DAN UMAT TERDAHULU ADALAH SANAD . JADI MOHON DI CANTUMKAN REFERENSI
23 jam · Suka
23 jam · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag WALAUPUN ADA REFERENSI KALAU GA SUKA YA TETAP GA SUKA, WALAU TAK ADA REFERENSI KALAU SUKA YA TETAP SUKA, NI BUKAN MASALAH REFERENSI, TAPI MASALAH SUKA DAN TIDAK SUKA...., ORANG YANG TAHU (MENYAKSIKAN) MEREKA YAQIN TANPA DALIL....
23 jam · Suka · 1
23 jam · Suka · 1
Binti Fitria INI KAITAN ILMIAH PAK YAI . JIKA PAKE DALIL SAJA DI BANTAH APALAGI GAK PAKE DALIL
23 jam · Suka
23 jam · Suka
Binti Fitria kalau gak suka wahidiyah kena getahnya . kalau suka dan di sanjung hanya kembali pada nama besar anda
23 jam · Suka
23 jam · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag KALAU ANDA GA SUKA TULISAN SY MISALNYA, APA WAHIDIYAH KENA GETAHNYA, MENURUT SY TIDAK SAMA SEKALI, GA ADA PENGARUHNYA SAMA SEKALI !. WAHIDIYAH GA BUTUH KITA TAPI KITALAH YG BUTUH WAHIDIYAH....
22 jam · Suka · 4
22 jam · Suka · 4
Wardasim Fiqri Fiqri YAA ALLAH SEMOGA PANJENENGAN PARENGI KEMANTAPAN KEYAKINAN RASA YG KUAT KPD KAMI, SUPAYA KMI TDK RAGU & Goyah utuk mgamlkan dan meprjuangkan Sholawat wahidiyah, walaupun byk orang yg cba meragukan & mgoyahkan kmi BERLINDUNG KPADAMU YAA ALLAH DRI SEMUA ITU AMIN...
22 jam · Batal Suka · 2
22 jam · Batal Suka · 2
Binti Fitria ketika tulisan anda di kontrasi PENGONTRAS WAHIDIYAH yang kena getahnya anda saja atau wahidiyah kena imbas? jikalau tulisan anda di sukai dan di sanjung pengamal secara otomatis merujuk pada nama besar anda . apa sih susahnya mencantumkan referensi . toh banyak manfaatnya untuk kita bersama
22 jam · Telah disunting · Suka
22 jam · Telah disunting · Suka
Ahmad Dimyathi S Ag PENGONTRAS WAHIDIYAH termasuk Anda adalah kawan setia sy dlm Perjuangan Wahidiyah, mereka adalah para Penyiar dan Pembina Wahidiyah bergaya KONTRAS, yg besar sekali jasanya. Maka perlu sy sampaikan banyak terima kasi teriring do'a jazaa kumulloh..., SARAN ANDA SY PERHATIKAN TAR DITAMBAH REFERENSINYA.........Amiin..---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DZIKIR YANG DAPAT MENGHIDUPKAN HATI YANG TELAH MATI
Assalamualaikum warohmahtullohi wabarokatuh. Selamat malam Ust Richard maaf menggangu waktu istirahatnya. Ustadz saya sudah mengamalkan sholawat wahidiyah dapat 12 hari insya allah, dan Alhamdulilah ada semacam kenikmatan lain sewaku melakukan ibadah yang lain''nya. Hati sayapun lebih terasa tenang dari sebelumnya. Saya ingin bertanya tentang keutamaan sholawat agar dapat memotivasi saya untuk lebih giat lagi. Trimakasih sebelumnya.
Richard All Hadis
Walaikumsalam wr wb
Ash-sholatu wasalamu 'alaika wa 'ala aalika yaa sayyidii yaa rosuulalloh 'allimnii wa robbinii....
Alhamdulilah, semoga diberi kekuatan dan keistiqomahan dalam mengamalkannya. Selesaikan sampai 40 hari ya... Dikatakan ”barangsiapa yang ikhlas mengerjakan amal kepada Alloh selama 40 hari, niscaya akan terpancar hikmah dari hatinya melalui lisannya”(Al Hadis)
Walaikumsalam wr wb
Ash-sholatu wasalamu 'alaika wa 'ala aalika yaa sayyidii yaa rosuulalloh 'allimnii wa robbinii....
Alhamdulilah, semoga diberi kekuatan dan keistiqomahan dalam mengamalkannya. Selesaikan sampai 40 hari ya... Dikatakan ”barangsiapa yang ikhlas mengerjakan amal kepada Alloh selama 40 hari, niscaya akan terpancar hikmah dari hatinya melalui lisannya”(Al Hadis)
Mengenai keutamaan membaca sholawat:
membaca solawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu ibadah paling mulia, bentuk ketaatan paling luhur, ibadah yang paling tinggi nilainya yang diperintahkan Allah SWT kepada kita, sebagai bentuk penghormatan, pemuliaan dan pengagungan terhadap derajat beliau. Orang yang membaca solawat dijanjikan akan mendapatkan tempat paling indah di akhirat dan pahala paling besar.
Membaca solawat adalah amal perbuatan yang menyelamatkan, ucapan paling utama, ibadah yang menguntungkan, mengandung barokah paling banyak, dan ahwal yang paling kokoh.
Dengan membaca solawat, seorang hamba bisa meraih keridhaan Tuhan yang Maha Penyayang. Memperoleh kebahagiaan dan restu Allah SWT, barokah-barokah yang dapat dipetik, doa-doa yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu mengobati penyakit hati,dan diampuni dosa-dosa besarnya.
Berikut saya nukilkan 42 keutamaan sholawat nabi
Dalam Kitab As-Safinah Al-.Qadiriyah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang diriwayatkan oleh Ibnu Furhan dalam kitab Haqa’iq Al-Anwar.
Dalam Kitab As-Safinah Al-.Qadiriyah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang diriwayatkan oleh Ibnu Furhan dalam kitab Haqa’iq Al-Anwar.
1. Bersholawat untuk Nabi berarti melaksanakan perintah Allah SWT.
2. Bersholawat untuk Nabi berarti meniru Allah yang bersholawat kepada Nabi.
3. Bersholawat untuk Nabi berarti meniru malaikat-malaikat-Nya yang bersholawat kepada Nabi.
4. Mendapat balasan 10 kali lipat sholawat dari Allah SWT untuk diri kita pada setiap sholawat yang kita ucapkan.
5. Allah akan mengangkat derajat orang yang membaca sholawat 10 tingkat lebih tinggi..
6. Mendapat 10 catatan kebaikan.
7. Allah SWT menghapuskan 10 dosa keburukan.
8. Berpeluang besar doanya akan dikabulkan Allah SWT.
9. Sholawat adalah syarat utama mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.
10. Sholawat adalah syarat untuk mendapat ampunan Allah dan akan ditutup segala aib.
11. Sholawat adalah syarat untuk memperoleh perlindungan dari segala hal yang ditakutinya.
12. Sholawat adalah syarat seseorang dapat dekat kepada Rasulullah SAW.
13. Nilai sholawat sama dengan nilai sedekah.
14. Sholawat adalah alasan bagi Allah dan para malaikat untuk membacakan sholawat balasan.
15. Sholawat adalah syarat kesucian jiwa dan raga bagi pembacanya.
16. Terpenuhinya segala keinginan.
17. Sholawat adalah alasan seseorang mendapat kabar baik bahwa dirinya kelak akan memperoleh surga.
18. Sholawat adalah faktor memperoleh keselamatan di Hari Kiamat.
19. Sholawat adalah alasan bagi Rasulullah SAW untuk mengucapkan sholawat balasan.
20. Sholawat dapat membuat pembacanya teringat akan semua hal yang dilupakannya.
21. Sholawat dapat membuat harumnya sebuah majelis pertemuan dan orang-orang yang hadir tidak mendapat kerugian di Hari Kiamat kelak.
22. Sholawat dapat menghilangkan kemiskinan dan kefakiran bagi pembacanya.
23. Sholawat dapat menghapus julukan orang kikir ketika selawat dibacakan.
24. Sholawat menjadi penyelamat dari doa ancaman Rasulullah bagi orang yang membaca sholawat ketika namanya disebutkan.
25. Sholawat akan mengiringi perjalanan pembacanya kelak di atas jembatan menuju surga dan akan menjauh dari orang yang tidak membacanya.
26. Sholawat akan menghilangkan keburukan-keburukan di suatu majelis pertemuan yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah dan Rasul-Nya.
27. Sholawat adalah penyempurna pahala dari sebuah percakapan yang dimulai dengan menyebut nama Allah dan membaca selawat kepada Rasul-Nya.
28. Sholawat adalah faktor yang dapat menyelematkan seorang hamba ketika berada di atas jembatan menuju surga.
29. Sholawat menghapus status sebagai pembenci selawat.
30. Sholawat adalah alasan bagi Allah untuk mengumumkan pujian baiknya kepada pembaca selawat tersebut di hadapan semua makhluk, baik di bumi maupun di langit.
31. Sholawat dapat mendatangkan rahmat Allah.
32. Sholawat dapat mendatangkan berkah.
33. Sholawat dapat melanggengkan dan mempertebal cinta kepada Rasulullah SAW dimana cinta ini merupakan simpul pokok keimanan.Dan, keimanan seseorang belum sempurna tanpa adanya cinta kepada Nabi.
34. Sholawat dapat memikat hati Rasulullah agar mencintai dirinya.
35. Sholawat mendatangkan hidayah dan menghidupkan hati yang telah mati.
36. Sholawat adalah syarat agar nama pembacanya disebut-sebut di hadapan Rasulullah SAW.
37. Sholawat dapat memantapkan iman dan Islam serta membacanya sama dengan memberi hak yang layak diterima oleh Rasulullah SAW.
38. Sholawat merupakan bentuk syukur kita atas segala nikmat dari Allah SWT.
39. Bacaan sholawat mengandung dzikir, syukur dan pengakuan atas nikmat Allah SWT.
40. Sholawat yang dibaca seorang hamba adalah bentuk doa dan permohonan kepada Allah, terkadang doa itu dipersembahkan kepada Nabi SAW dan tak jarang pula untuk dirinya sendiri, karena sholawat dapat mendatangkan tambahan pahala.
41. Sholawat adalah buah yang paling manis dan faedah paling utama yang dapat didatangkan dari pembacaan sholawat atas Nabi adalah melekatnya gambaran seorang Nabi yang mulia di dalam jiwa pembacanya.
42. Memperbanyak bacaan sholawat atas Nabi SAW menjadikan dirinya satu tingkatan dengan derajat seorang Syekh Murabbi (guru spiritual).
SILAHKAN DIBAGIKAN SEMOGA BERMANFAAT
22 jam · Telah disunting · Suka · 2
22 jam · Telah disunting · Suka · 2
Nur Sis Kite3 ini cuman SD azas gak yuyus...lho jd sangat cetek daya debatz...cukup bg q mengamalken dgn sungguh2 sholawat Wahidiyah dan rasaken zThe Efek of Sholawat iki....Slamet Merasakeeen...
22 jam · Batal Suka · 1
22 jam · Batal Suka · 1
Nur Sis Viruss...flu dan muntaberr lagi menyebarr....hayooo minggir2Sgra siapken obat yg paten utk manulakx...
22 jam · Batal Suka · 1
22 jam · Batal Suka · 1
Nur Sis Gak penting bagi ingsun ilmiah tinggi2.... Sejzarah yg super otentikRefrenziii yg Aduhaaii...Bagi q ...yg pnting cuman inii nehYaa Sayyidi Yaa Rosulalloh...sak akeh2 ee...debat...kritik mndalammm...smuaaa MinggirrrAku mau lewatt...masuk kamar du2k manizz pegang tasbih lalu...Istighroq....alfateha
21 jam · Batal Suka · 2
21 jam · Batal Suka · 2
Binti Fitria Ahmad Dimyathi S Ag PENGONTRAS WAHIDIYAH termasuk Anda adalah kawan setia sy dlm Perjuangan Wahidiyah, mereka adalah para Penyiar dan Pembina Wahidiyah bergaya KONTRAS, yg besar sekali jasanya.___________ sederhana pak yai . anda minta tolong tulisanya di sebarkan . nah saya sebagai pembaca cuman minta tolong di kasih referensi . urusan anda menuduh saya pengontras ya mudah mudahan Alloh berbelas kasih tidak mengembalikan tuduhan ini pada anda ( mohon di baca sulam taufiq hal 11 " wal qismu astalistu al aqwalu dst"
9 jam · Telah disunting · Suka
9 jam · Telah disunting · Suka
Binti Fitria saran saya . tulisan KRITIK DAN SARAN di hapus saja . faktanya anda di kritisi malah anda balas tuduhan dan hinaan . mohon beri contoh yang baik pada kami generasi muda . bukankah anda menyandang title Kiyai . terlebih lagi jika title tersebut di SK kanjeng Romo Yai Ra.
9 jam · Suka
9 jam · Suka
Binti Fitria Ali Albanna Pujianto Nganjuk Jatim Rawa Rubi Budi S
8 jam · Suka
8 jam · Suka
Nur Sis Kritic n saran tdk akan dihapus...Kritik n saran ada positif ada yg negatif...ada membangun..ada zentiment...ada kbencian..ada banyak motif x yg lain. Anda boleh pi




Tidak ada komentar:
Posting Komentar