FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"
7. MASALAH TANGIS
Tangis pada saat mujahadah termasuk sebagian dari hal-hal yang dipermasalahkan dalam masyarakat umum. Sebenarnya tangis itu sendiri termasuk sunnah dan kebiasaan para Rosul, para Nabi dan para Shohabat dan orang yang dekat pada Alloh I,
Mari kita perhatikan ayat ayat Al-Qur `an, Al-Hadits dan Aqwalul `ulama` tentang tangis karena Alloh SWT.
1. Ayat ayat Al-Qur an :
a. Firman Alloh I, yang menerangkan tangisnya para Rasul dan Nabi :
أُولَـئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّيْنَ مِن ذُرِّيَّةِ ءادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَآ إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّواْ سُجَّداً وَبُكِيّا (19- مريم : 57 )
“Mereka itu adalah orang-orang yang diberi ni`mat oleh Alloh dari para nabi dari keturunan Adam dan orang orang yang Kami muat (dalam perahu ) bersama Nabi Nuh, dan dari keturunan Nabi Ibrohim dan Isroil, dari orang-orang yang Kami beri petunjuk. dan Kami pilih, apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Alloh Maha Pengasih, mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis" ( QS 19- Maryam : 58)
b. Firman Alloh SWT, tentang menangisnya para sahabat dan lain lain
{وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعاً (17- الاسرء : 109 )
“Dan mereka menyungkurkan muka sambil menangis dan mereka bertambah khusu` “ ( QS. 17 Al-Isro: 109 )
Yang dimaksud “mereka “ialah orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan (dalam ayat sebelumnya / 107)
c. Firman Alloh SWT, berisi kecaman bagi orang yang tidak menangis :
أَفَمِنْ هَـذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ * وَتَضْحَكُونَ وَلاَ تَبْكُونَ * وَأَنتُمْ سَامِدُونَ. (53- النجم : 59-61)
“Apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini dan kamu menertawakan dan tidak menangis, sedangkan kamu melengahkan “ (QS.53- An-Najm :59-61)
2. Al -Hadits
a.,Sabda Nabi SAW :
لا يـلج النار رجل بكى من خشــية الله حتى يـعـود اللـبن فى الضرع ( روه الترمذى عن ابى هريرة )
“Tidak akan masuk neraka seorang laki laki ( juga perempuan ) yang menangis karena takut kepada Alloh sehingga ada air susu masuk kembali pada kantongnya. (HR. At Tirmidzi dari Abu Huroirota / shohih).
a. Sabda Nabi SAW
أملك عليك لسانك وليسـعـك بيـتـك وابـك على خطيئتك
(روه الترمذى عن عقبة بن عامر- حسن)
“Kuasailah (jagalah ) lesanmu, luaskan rumahmu dan tangisilah kesalahanmu “ (HR At-Turmudzi dari Uqbah bin Amir / Hasan )
b. Sabda Nabi SAW
عينان لا تمسهما النار : عـين بكت من خشـية الله وعـين باتـت تحـرس فى سبيل الله ( رواه الترمذى عن ابن عبس/ صحيح )
“Dua mata yang tidak terkena api neraka : mata yang menangis karena takut kepada Alloh dan mata semalaman tidak tidur karena berjaga dalam perjuangan Alloh“ (HR At-Turmudzi dari Ibnu Abas / Shohih ).
c. Sabda Nabi SAW
يا أيهـا الـناس أبكـوا فإن لم تـبكـوا فتـبـاكوا (رواه ابو دود)
“Hai manusia , menangislah, apabila kamu tidak bisa menangis berusahalah bisa menangis
( HR Abu Dawud ) ( dalam kitab Jami`ul ushul halaman 263 –264)
3. Aqwalul `ulama`
a. Kata Syekh Dhiya-uddin Ahmad Mushthofa dalam kitabnya Jami`ul Ushul “Halaman 264 :
واعلم ان البكاء من خشية الله من أدل الأدلة على الخـوف من الله والمـيـل الى الأخـرة والـجالب للبكـاء شيئان : الخـوف من الله والـندم على ما سلـف من التـفـريـط والتـقصـير. واعظـم ســبـبه المـحـبة
“Katahuilah bahwa menangis karena takut Alloh itu suatu pertanda yang kuat menunjukkan takutnya kepada Alloh dan condongnya terhadap kehidupan akhirot. Dan yang mendorong timbulnya tangis ada dua : takut kepada Alloh I dan menyesali atas perbuatan yang berlebihan dan penyalahgunaan yang telah dilakukan. Namun sebab yang paling kuat menimbulkan tangis adalah mahabbah (cinta) kepada Alloh wa Rosuulihi SAW”.
b. Kata Syekh Fudheil bin Iyadl, Ra.
وَيـْحَكـُمْ , ليس هذا زمـان حـديث , انما هذا زمـان بـكاء وتضرع واستكـانة ودعاء كـدعاء الغـريـق (احياء جزء 3 /183)
“Celaka kamu ! Saat ini bukan saatnya berbicara, Akan tetapi saat ini adalah saatnya menangis , berdepe-depe (menunduk , mencari ketenangan dan berdoa seperti do`anya orang yang tenggelam ( dalam air ) ( Ihya` III/ 183 )”.
c. Kata Syekh Ishaq At-Tujibi Ra :
كان اصحـاب النبى e بعده لا يـذكرونه الا خشعـوا و اقشعرت جلودهم وبكوا , وكـذلك كـثــير من التـابـعــين . ( الشفاء:20)
“ Para Shohabat Nabi SAW setelah wafat Beliau tiada menyebut / mengingat beliau melainkan mereka berkhusu', berkerut (gemetar) kulitnya dan menangis. Begitu juga sebagian besar para tabi'in“ ( As- Syifa` hal 20 ) .
I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"
0071.01.317 - masail wahidiyah - 7. MASALAH TANGIS
7. MASALAH TANGIS
Tangis pada saat mujahadah termasuk sebagian dari hal-hal yang dipermasalahkan dalam masyarakat umum. Sebenarnya tangis itu sendiri termasuk sunnah dan kebiasaan para Rosul, para Nabi dan para Shohabat dan orang yang dekat pada Alloh I,
Mari kita perhatikan ayat ayat Al-Qur `an, Al-Hadits dan Aqwalul `ulama` tentang tangis karena Alloh SWT.
1. Ayat ayat Al-Qur an :
a. Firman Alloh I, yang menerangkan tangisnya para Rasul dan Nabi :
أُولَـئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّيْنَ مِن ذُرِّيَّةِ ءادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَآ إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّواْ سُجَّداً وَبُكِيّا (19- مريم : 57 )
“Mereka itu adalah orang-orang yang diberi ni`mat oleh Alloh dari para nabi dari keturunan Adam dan orang orang yang Kami muat (dalam perahu ) bersama Nabi Nuh, dan dari keturunan Nabi Ibrohim dan Isroil, dari orang-orang yang Kami beri petunjuk. dan Kami pilih, apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Alloh Maha Pengasih, mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis" ( QS 19- Maryam : 58)
b. Firman Alloh SWT, tentang menangisnya para sahabat dan lain lain
{وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعاً (17- الاسرء : 109 )
“Dan mereka menyungkurkan muka sambil menangis dan mereka bertambah khusu` “ ( QS. 17 Al-Isro: 109 )
Yang dimaksud “mereka “ialah orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan (dalam ayat sebelumnya / 107)
c. Firman Alloh SWT, berisi kecaman bagi orang yang tidak menangis :
أَفَمِنْ هَـذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ * وَتَضْحَكُونَ وَلاَ تَبْكُونَ * وَأَنتُمْ سَامِدُونَ. (53- النجم : 59-61)
“Apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini dan kamu menertawakan dan tidak menangis, sedangkan kamu melengahkan “ (QS.53- An-Najm :59-61)
2. Al -Hadits
a.,Sabda Nabi SAW :
لا يـلج النار رجل بكى من خشــية الله حتى يـعـود اللـبن فى الضرع ( روه الترمذى عن ابى هريرة )
“Tidak akan masuk neraka seorang laki laki ( juga perempuan ) yang menangis karena takut kepada Alloh sehingga ada air susu masuk kembali pada kantongnya. (HR. At Tirmidzi dari Abu Huroirota / shohih).
a. Sabda Nabi SAW
أملك عليك لسانك وليسـعـك بيـتـك وابـك على خطيئتك
(روه الترمذى عن عقبة بن عامر- حسن)
“Kuasailah (jagalah ) lesanmu, luaskan rumahmu dan tangisilah kesalahanmu “ (HR At-Turmudzi dari Uqbah bin Amir / Hasan )
b. Sabda Nabi SAW
عينان لا تمسهما النار : عـين بكت من خشـية الله وعـين باتـت تحـرس فى سبيل الله ( رواه الترمذى عن ابن عبس/ صحيح )
“Dua mata yang tidak terkena api neraka : mata yang menangis karena takut kepada Alloh dan mata semalaman tidak tidur karena berjaga dalam perjuangan Alloh“ (HR At-Turmudzi dari Ibnu Abas / Shohih ).
c. Sabda Nabi SAW
يا أيهـا الـناس أبكـوا فإن لم تـبكـوا فتـبـاكوا (رواه ابو دود)
“Hai manusia , menangislah, apabila kamu tidak bisa menangis berusahalah bisa menangis
( HR Abu Dawud ) ( dalam kitab Jami`ul ushul halaman 263 –264)
3. Aqwalul `ulama`
a. Kata Syekh Dhiya-uddin Ahmad Mushthofa dalam kitabnya Jami`ul Ushul “Halaman 264 :
واعلم ان البكاء من خشية الله من أدل الأدلة على الخـوف من الله والمـيـل الى الأخـرة والـجالب للبكـاء شيئان : الخـوف من الله والـندم على ما سلـف من التـفـريـط والتـقصـير. واعظـم ســبـبه المـحـبة
“Katahuilah bahwa menangis karena takut Alloh itu suatu pertanda yang kuat menunjukkan takutnya kepada Alloh dan condongnya terhadap kehidupan akhirot. Dan yang mendorong timbulnya tangis ada dua : takut kepada Alloh I dan menyesali atas perbuatan yang berlebihan dan penyalahgunaan yang telah dilakukan. Namun sebab yang paling kuat menimbulkan tangis adalah mahabbah (cinta) kepada Alloh wa Rosuulihi SAW”.
b. Kata Syekh Fudheil bin Iyadl, Ra.
وَيـْحَكـُمْ , ليس هذا زمـان حـديث , انما هذا زمـان بـكاء وتضرع واستكـانة ودعاء كـدعاء الغـريـق (احياء جزء 3 /183)
“Celaka kamu ! Saat ini bukan saatnya berbicara, Akan tetapi saat ini adalah saatnya menangis , berdepe-depe (menunduk , mencari ketenangan dan berdoa seperti do`anya orang yang tenggelam ( dalam air ) ( Ihya` III/ 183 )”.
c. Kata Syekh Ishaq At-Tujibi Ra :
كان اصحـاب النبى e بعده لا يـذكرونه الا خشعـوا و اقشعرت جلودهم وبكوا , وكـذلك كـثــير من التـابـعــين . ( الشفاء:20)
“ Para Shohabat Nabi SAW setelah wafat Beliau tiada menyebut / mengingat beliau melainkan mereka berkhusu', berkerut (gemetar) kulitnya dan menangis. Begitu juga sebagian besar para tabi'in“ ( As- Syifa` hal 20 ) .
amdk
BalasHapusdepot air minum
air isi ulang ro
reverse osmosis
manfaat air sholawat