Minggu, 23 Maret 2014

0053.01.317 - piagam ngadiluwih - Perihal sebutan dalam pujian nama bakdus sholihin dari para Auliya’ yang digandeng dengan kalimat thoiyibah

FAFIRRUU  ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !

I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"

0053.01.317  -  piagam ngadiluwih - Perihal sebutan dalam pujian nama bakdus sholihin dari para Auliya’ yang digandeng dengan kalimat thoiyibah

11.      Masalah No. 11 :


Perihal sebutan dalam pujian nama bakdus sholihin dari para Auliya’ yang digandeng dengan kalimat thoiyibah seperti :

لاإله إلاّ الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولى الله
Ø  Keputusan:

Terhadap masalah ini ada dua hal yang harus diketahui :
Pertama, menyebut nama ba’dus sholihin apabila tidak digandeng dengan kalimat thoiyibah sunnah hukumnya.

قال صلى الله عليه وسلم : ذِكْرُ الأَنْبِيَآءِ مِنْ العِبَادَةِ وَذِكْرُ الصالِحِيْنَ كَفَارَة. أخرجه الديلمى عن معاد بت جبل.

Kedua, tetapi apabila sebutan nama itu digandeng dengan kalimat thoiyibah seperti :

لاإله إلاّ الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولىّ الله

Maka hal itu termasuk bid’ah yang ghoiru hasanah atau yang tercela atau من البدعة المذمومة

Penjelesan :

1.      Bahwa sebutan :
لاإله إلاّ الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولىّ الله

Berasal dari suara ayam jago seperti yang diceritakan dalam Manqib Syaikh Abdul Qodir; dan bukan berasal dari ucapan para ulama salaf.

2.      Para ulama yang hidup sesudah Beliau (Syaikh Abdul Qodir) pun tidak melakukan seperti itu. Bahkan para Madzhib Arba’ah sendiri memerintahkan untuk meninggalkan putusannya, apabila putusannya itu bertentangan dengan hadits Nabi SAW.
رواه البيهقى عن عبد الله بن عباس وعطاء ومجاهد ومالك بن أنس أنهم كانوا وقولون. ما من أحد إلاّ مأخود من كلامه ومردود عليه إلاّ رسول الله صلى الله عليه وسلم.
نقل إبن الصلاح الاجماع على أنه لايجوز تقليد غير الأئمة الأربعة حتى العمل لنفسه.
3.      Kedudukan kalimat atau sebutan الشيخ عبد القادر ولى الله itu hanya merupakan kalimat  penghormatan  kepada beliau serta bertawasul.

Sedang kedudukan kalimat لا إله إلاّ الله adalah kalimat ikrar dengan tauhid. Dan kedudukan kalimat محمد رسول الله adalah kalimat ikrar dengan risalah.

4.      Maka, menggandeng الشيخ عبد القادر ولى الله denganلا إله إلاّ الله محمد رسول الله adalah perbuatan mentasabuhkan atau menyamakan kalimat ikrar dengan kalimat penghormatan.

5.      Hal penggandengan seperti itu sangat membahayakan bagi masyarakat awam dan khususnya bagi generasi mendatang. Karena sangat dikawatirkan mereka (generasi mendatang) akan menganggap bahwa lengkapnya (sempurnanya) kalimat dzikir dengan kalimat thoiyibah itu ada 3 unsur :
ü      لا إله إلاّ الله
ü      محمد رسول الله
ü      الشيخ عبد القادر ولى الله
6.      Lebih berbahaya lagi dan lebih dikawatirkan bahwa pada akhirnya akan timbul pengertian seolah-olah sempurnanya kalimat syahadat itu apabila mencakupi ketiga-tiga unsure di atas, dengan hujjah berdasarkan cara-cara yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Seperti alas an yang diucapakan oleh orang-orang Jahiliyah di zaman Nabi :

قالُوْا بَلْ وَجَدْنَا آبَآءَنَا كَذَلَكَ يَفْعَلُوْنَ (الشعراء : 74)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar