Rabu, 09 April 2014

0072.01.317 - 7 Manfaat dari Air Mata Tangisan | MENANGISLAH KARENA TAKUT KEPADA ALLAH

  1. FAFIRRUU ILALLOH WA ROSUULIHI SAW !
    I. 01.317 - "BAHASAN UTAMA - KULIAH WAHIDIYAH"
    0072.01.317 -  7 Manfaat dari Air Mata Tangisan | 
    MENANGISLAH KARENA TAKUT KEPADA ALLAH

    7 MANFAAT DARI AIR MATA TANGISAN

    Siapa bilang menangis tak ada gunanya?

    Kelamaan menangis memang bisa bikin mata merah dan bengkak.

    Tapi jangan salah, menangis dan mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat ajaib yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran.

    Dikutip dari Beliefnet, ini dia 7 keajaiban yang bisa kita dapatkan setelah menangis dan berair mata.

    1. Membantu penglihatan

    Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

    2. Membunuh bakteri

    Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

    3. Meningkatkan mood

    Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

    4. Mengeluarkan racun

    Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun.
    Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

    5. Mengurangi stres

    Bagaimana menangis bisa mengurangi stres ? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.

    Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

    6. Membangun Komunitas

    Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.

    7. Melegakan Perasaan

    Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun kita didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.

    Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena kita bisa menangis meledak-ledak.

    Jadi, meskipun anda seorang laki-laki, tidak apa-apa kalau kita menangis sesekali.

    -------------------------------------------------------------------------------------

    MENANGIS KARENA TAKUT KEPADA ALLAH

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. Tirmidzi [1633]).

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain dua jenis tetesan air dan dua bekas [pada tubuh]; yaitu tetesan air mata karena perasaan takut kepada Allah, dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang [berjihad] di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas/luka pada tubuh yang terjadi akibat bertempur di jalan Allah dan bekas pada tubuh yang terjadi karena mengerjakan salah satu kewajiban yang diberikan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi [1669] disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1363])

    Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!”.

    Ka’ab bin al-Ahbar rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.”

    Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan; suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]).

    Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu’anha, “Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka ‘Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (nabi) berkata, ‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’ Maka aku katakan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat anda senang.’ Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat.’ Aisyah berkata, ‘Beliau terus menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk [dalam shalat] maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’. Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah [tempat beliau shalat] pun menjadi ikut basah [karena tetesan air mata]!”. Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’. Maka Nabi pun menjawab, ‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban [2/386] dan selainnya. Disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih at-Targhib [1468] dan ash-Shahihah [68]).

    Mu’adz radhiyallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”.

    al-Hasan al-Bashri rahimahullah pun pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi.”

    Abu Musa al-Asya’ri radhiyallahu’anhu suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam.

    Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menangis pada saat sakitnya [menjelang ajal]. Maka ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?!”. Maka beliau menjawab, “Aku bukan menangis gara-gara dunia kalian [yang akan kutinggalkan] ini. Namun, aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku lalui sedangkan bekalku teramat sedikit, sementara bisa jadi nanti sore aku harus mendaki jalan ke surga atau neraka, dan aku tidak tahu akan ke manakah digiring diriku nanti?”.

    Suatu malam al-Hasan al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”

    Saya [penyusun artikel] berkata: Kalau al-Hasan al-Bashri saja menangis sedemikian keras karena satu dosa yang diperbuatnya, lalu bagaimanakah lagi dengan orang yang mengingat bahwa jumlah dosanya tidak dapat lagi dihitung dengan jari tangan dan jari kaki? Laa haula wa laa quwwata illa billah! Alangkah jauhnya akhlak kita dibandingkan dengan akhlak para salafush shalih? Beginikah seorang salafi, wahai saudaraku? Tidakkah dosamu membuatmu menangis dan bertaubat kepada Rabbmu? “Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan kepada-Nya? Sementara Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (lihat QS. al-Maa’idah : 74). Aina nahnu min haa’ulaa’i? Aina nahnu min akhlagis salaf? Ya akhi, jadilah salafi sejati!

    Disarikan dari al-Buka’ min Khas-yatillah, asbabuhu wa mawani’uhu wa thuruq tahshilihi, hal. 4-13 karya Abu Thariq Ihsan bin Muhammad bin ‘Ayish al-’Utaibi, tanpa penerbit, berupa file word.
  2. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    Doa yang Membuat Saya MENANGIS

    DOA adalah sarana berkomunikasi kita dengan Alloh. Seringkali saya menganggap remeh suatu doa, sekedar berdoa, tanpa meresapi energi dari doa yang sebenarnya..bahkan kadang juga tidak tahu arti dari doa yang saya panjatkan (ketika selesai sholat berjamaah kemudian imam berdoa).. Apalagi kalau lagi terburu2, pasti tidak sempat meresapi doa dengan baik.

    Setiap orang punya cara sendiri dalam berdoa, kalau saya, saya lebih nyaman berkomunikasi dengan alloh dalam bahasa indonesia (soalnya bisanya cm bahasa indonesia), kalau bisa bahasa arab gitu saya pasti pakai bahasa arab,hehe.. Kalau pakai bahasa indonesia saya merasa bisa meresapinya dengan baik..
    Kemudian saya juga lebih nyaman menengadahkan tangan ketika berdoa, artinya tangan diangkat sampai setara dengan bahu, anggapan saya, bagaimana alloh bakal mengabulkan kalau kita mengangkat tangan ketika berdoa saja males..ya sekali lagi setiap orang punya cara sendiri2..

    Beberapa tahun yang lalu saya menemukan doa yang menurut saya sangat bagus sekali, doanya aa gym, sungguh bahasanya sangat indah dan mengena..Isinya mencakup semua hal di dunia ini..kerap saya juga menangis ketika berdoa sambil membaca doa ini..

    Ba’da sholat magrib menurut saya waktu yang tepat untuk berdoa dengan sangat khusyuk, coba anda tutup kamar anda, kemudian matikan bunyi2an yang bisa mengganggu..coba rasakan satu persatu kalimat doanya, jangan terburu2 membacanya, kalau perlu sih anda bunyikan doanya, tpi pelan2 saja….Rasakan sampai anda menitihkan air mata..Insyalloh setelah itu rekan2 akan merasakan jiwa yang segar kembali..

    Tugas kita hanya berdoa, masalah dikabulkan atau tidak itu urusan Alloh, jangan lupa ikhtiarnya juga..
    salam hangat,
    cheptandi

    berikut kutipan doanya, semoga bermanfaat :

    DOA KH. ABDULAH GYMNASTIAR
    (dikutip dari kaset Manajemen Qalbu)

    alhamdulillah ya allah
    wahai yang maha menatap, wahai yang maha agung dan maha perkasa.
    ya allah, wahai yang maha tahu segala lumuran aib dan maksiat, ampunilah
    sebusuk apapun diri-diri kami selama ini.
    ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.
    ampunilah diri-diri kami ya alloh, tolonglah kami ya rob.
    bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran kelam
    masa lalu kami.
    robbana dzolamna anfusanaa wa ilam taghfirlanaa wa tarhamnaa la nakuunanna
    minal khaasiriin.
    ya allah ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada
    tubuh kami.
    ampuni jikalau selama ini kami pernah mendzoliminya, jadikan sisa umur kami
    menjadi anak yang tahu balas budi ya alloh.
    rob ampuni kedua orangtua kami, bahagiakan, muliakan sisa umurnya ya alloh.
    jadikan akhir hayatnya khusnul khotimah. kami mohon kepadamu ya alloh lindungi
    kami dari mati suul khotimah.
    cahayai kuburnya, kami benar-benar memohon padamu, lindungi dari siksa kubur ya
    alloh.
    jadikan doa kami menjadi cahaya bagi hatinya, cahaya bagi kuburnya.
    rob balaslah kebaikan orang-orang yang berbuat baik kepada kami.
    golongkan kami menjadi makhlukmu yang tahu diri dan tahu balas budi ya alloh.
    ya alloh bukakan hati kami agar dapat merasakan keagunganmu.
    jadikan kening ini menjadi kening yang selalu nikmat bersujud kepadamu.
    jadikan mata kami menjadi mata yang selalu akrab dengan ayat-ayatmu ya alloh.
    golongkan telinga ini, menjadi telinga yang selalu rindu mendengar kebenaranmu.
    jadikan lisan kami menjadi lisan yang terpelihara, yang selalu basah menyebut
    namamu, yang dapat menjadi cahaya ilmu yang dapat menjadi jalan kebaikan,
    kemuliaan bagi umatmu.
    dan lisan yang dapat pulang dengan menyebut namamu ya alloh.
    ya alloh karuniakan kepada kami jasad yang terpelihara dari maksiat,
    terpelihara dari harta haram, makanan haram, perbuatan haram.
    ijinkan jasad ini pulang, kelak jasad yang bersih ya alloh.
    ya allah karuniakan kepada kami hati yang bening, hati yang tidak pernah bisa
    lupa kepadamu, hati yang tidak pernah kesepian karena teringat kepadamu. hati
    yang terpesona kepadamu, hati yang selalu tentram karena yakin akan jaminanmu,
    hati yang selalu kaya karena yakin akan pemberianmu, hati yang selalu merasa
    aman karena yakin akan perlindunganmu yang maha kokoh.
    ya allah karuniakan kepada kami hati yang merasakan indahnya cinta, cinta
    kepada mu ya alloh.
    golongkan hari-hari kami menjadi hari-hari yang penuh kerinduan, rindu ingin
    bisa pulang berjumpa denganmu ya alloh.
    ya allah jangan biarkan persoalan yang kami hadapi membuat kami mengkhianatimu,
    melainkan jadikan apapun yang harus kami hadapi membuat kami semakin dekat
    denganmu, semakin bersyukur atas nikmat darimu, semakin ridho dengan ketentuan
    apapun darimu.
    semakin indah dengan kesabaran dan semakin gigih berjuang dijalanmu.
    rob andai suatu saat malaikat maut menjemput kami, ijinkanlah saat kematian
    kami saat terindah dalam hidup ini dengan bekal yang cukup ya alloh.
    ya allah ijinkan kami wafat khusnul khotimah.
    allahuma taubatan nasuha….
    allahumma hawwin ‘alainaa fisakaraatil mauti wan najaata minannaar, wal’afwa
    indal hisaab.
    ya allah hanya engkaulah segala-galanya bagi kami, kami hanya sekedar makhlukmu
    yang tiada arti bagimu tapi engkau adalah segala-galanya bagi kami.
    ijinkan kami pulang dalam ridhomu ya alloh.
    robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanataan wa fil aakhi rati hasanatan wa qinnaa
    ‘adzaabannaar.
    subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashi fuuna wasalaamun ‘alal mursaliina
    walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.
    2Suka · · Promosikan · Bagikan
    Puthune Eyang Joyoboyo dan Khen Do Tatto menyukai ini.
    YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    Doa yang Membuat Saya MENANGIS

    DOA adalah sarana berkomunikasi kita dengan Alloh. Seringkali saya menganggap remeh suatu doa, sekedar berdoa, tanpa meresapi energi dari doa yang sebenarnya..bahkan kadang ...Lihat Selengkapnya
    Batal Suka ·  · Promosikan · 
  3. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    ADAB BERDOA

    Allah Berjanji Untuk Mengabulkan Doa Orang yang Berdoa. Dibawah ini diberikan beberapa adab berdoa berpandukan al-Quran dan hadis.
    Allah berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” Al Baqarah: 186

    Ada beberapa adab dan peraturan yang disunahkan agar mendapat kelebihan dan barakah dari Allah dan supaya doa itu dimakbulkan. Berikut ini diberikan beberapa panduan menurut Al-Quran dan sunnah.
    Berdoalah dengan suara yang lembut
    Doa adalah ditujukan kepada Allah yang Maha Mendengar. Apa sahaja doa kita akan didengari Allah. Oleh yang demikian tak perlulah kita mengeraskan suara.

    Berdoa dengan penuh yakin
    Hendaklah berdoa dengan penuh yakin bahawa doa kita akan dimakbulkan. Dari Anas r.a. katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda”: “Apabila kamu berdoa, hendaklah kamu bersungguh-sungguh, yakin dalam doa (bahawa Allah taala mendengar dan mengabulkan). Janganlah kamu berdoa dengan kalimah: “Ya Allah, jika Engkau mahu, berilah aku!” Kerana sesungguhnya Allah Taala tidak dipaksa memenuhi sesuatu doa.” H.R. Anas r.a.

    Memohon Sebanyak Tiga Kali
    Ulangilah doa sebanyak 3 kali. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim bahawa Abdullah Bin Mas’ud berkata: Baginda Rasulullah s.a.w. jika berdoa, baginda berdoa sebanyak tiga kali, dan jika baginda memohon baginda memohon sebanyak tiga kali. (H.R Bukhari dan Muslim)

    Bersalawat Kepada Nabi s.a.w.:
    Sabda Rasul s.a.w.: Tiap tiap doa akan terhalang sehingga dia bersalawat kepada Nabi s.a.w. (Hadis Hasan) Doa hendaklah dimulakan dan diakhirkan dengan berselawat ke atas Nabi Muhammad s.a.w.

    Menghadap qiblat.
    Dari Abdullah Bin Mas’ud r.a., katanya: Nabi Muhammad s.a.w. menghadap ke Ka’bah, lalu beliau berdoa mengutuk beberapa orang dari golongan Quraisy. H.R. Bukhari dan Muslim

    Mengangkat Kedua-dua Belah Tangan Sambil Berdoa
    Abdullah Bin Omar (ra) berkata: Nabi Muhammad SAW. mengangkat kedua-dua tangannya, lalu baginda berdoa: Ya Allah, aku berlepas diri kepada-Mu daripada apa yang dilakukan oleh Khalid (dua kali). (Diriwayatkan oleh Al Bukhari)

    Dalam hadis lain, berkata Abu Musa: Kemudian baginda Rasul s.a.w. mengangkat kedua-dua tangannya, lalu beliau berdoa: Ya Allah, ampunilah dosa ‘Ubaid Bin ‘Amir, dan aku melihat keputihan ketiak baginda. (HR Imam Bukhari)

    Berwudhu’ Sebelum Berdoa
    Berkata Abu Musa (ra): Sebelum ‘Ubaid Abu ‘Amir meninggal dunia, dia telah berpesan kepada aku agar aku menyampaikan salamnya kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan memohon doanya agar Allah mengampuni dosa-dosanya. Ketika pesanan tersebut aku sampaikan kepada baginda Rasul s.a.w. lalu baginda menyuruhku agar mengambil sebekas air untuknya. Kemudian beliau berwudhu’ dan mengangkatkan kedua-dua tangannya sambil berdoa: Ya Allah, ampunilah dosa ‘Ubaid Abi ‘Amir; dan aku melihat keputihan ketiak baginda. Baginda seterusnya berdoa: Ya Allah, ampunilah dosa ‘Ubaid Abi ‘Amir dan aku melihat keputihan ketiak baginda. Baginda seterusnya berdoa): Ya Allah, jadikanlah dia pada Hari Kiamat sebagai orang yang mulia mengatasi kebanyakan makhluk-Mu. Lalu akupun berkata: Mohon ampunan jugalah untuk aku ya Rasulullah. Kemudian baginda berdoa: Ya Allah, ampunilah dosa dosa Abdullah Bin Qais (Abu Musa), dan masukkanlah dia ke dalam tempat masuk yang mulia pada Hari Kiamat. (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

    Berdoa Sambil Menangis
    Dari Abdullah Bin ‘Amr Bin Al ‘Ash r.a, bahawa Nabi Muhammad s.a.w. membaca ucapan Nabi Isa a.s.: Ertinya: “Sekiranya Engkau seksakan mereka sesungguhnya mereka adalah hamba hamba-Mu, dan sekiranya Engkau ampuni mereka, sesungguhnya Engkau adalah Maha Mulia lagi Maha Bijaksana”. (Al Maidah: 11)

    Lalu Rasul s.a.w. menganqkat kedua-dua tangannya dan berdoa: “Ya Allah, umatku, umatku “, (sambil baginda menangis). Selanjutnya Allah s.w.t. berfirman kepada Jibril (a.s.): Hai Jibril, pergilah engkau kepada Muhammad, dan katakan kepadanya: “Sesungguhnya Kami akan meredainya dan umatnya, dan kami tidak akan menyusahkan kamu “. (HR Imam Muslim)

    Berdoa Dengan Merendah Diri
    Allah s.w.t. menceritakan tentang keadaan para Nabi ketika mereka memohon kepada-Nya, antaranya: “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: (“Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang.” (Al Anbiyaa: 83)

    “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah waris yang paling baik”. (Al Anbiyaa: 89)

    Berdoa Pada Beberapa Waktu dan Keadaan yang Mustajab
    Ada beberapa waktu berdoa yang mustajab menurut hadis dan al-Quran. Antaranya ialah ketika berpuasa, ketika sebelum berbuka, ketika hujan lebat, selepas berzikir dan sebagainya. Doa orang yang teraniaya atau dizalimi juga dimakbulkan, oleh yang demikian, janganlah kita menganiayai sesiapa sahaja.

    Allah s.w.t. telah menetapkan beberapa waktu atau masa yang sangat baik jika kita berdoa didalamnya. Waktu waktu itu antara lain: Pada malam Lailatul Qadr, pada dua pertiga malam, setelah solat waktu dan pada waktu bersujud dalam sujud rakaat terakhir (doa dalam hati. tanpa mengeluarkan suara.)

    Rasulullah s.a.w. pernah ditanya: Do’a yang manakah yang paling didengar (diterima)? Jawab baginda: (Do’a) akhir malam dan setelah solat wajib. H.R. At-Tarmizi – Sahih

    Doa Pada Sepertiga Akhir Malam Sangat Makbul. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda, “Allah (Yang Maha Suci Lagi Agung) turun ke langit dunia pada sepertiga yang akhir di setiap malam. Dia berfirman: “Barangsiapa mendoa kepada-Ku, akan Ku perkenankan doanya. Barangsiapa meminta kepada-Ku akan Kuberi dia. Siapa yang minta ampun, akan Kuampuni dia.” H.R. Bukhari.
    5Batal Suka ·  · Promosikan · 
  4. YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !
    Pernahkah Anda Menangis Dalam Shalat ?

    Pernahkah anda menangis dalam shalat ? Apakah menangis dalam shalat menunjukkan kekhusyukan shalat kita ? Menangis dalam shalat, bisa jadi merupakan salah satu ciri shalat yang khusyuk, yaitu jika menangis itu karena kecintaan terhadap Allah dan karena menyadari betapa kerdilnya kita di hadapan Allah. Tapi menangis dan khusyuk adalah dua hal yang berbeda.

    Tentu kita semua ingin agar dapat khusyuk dalam menjalankan shalat. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa “khusyu” adalah ketenangan, tuma’ninah, pelan-pelan, ketetapan hati, tawadhu’, serta merasa takut dan selalu merasa diawasi oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Sedangkan Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa “khusyu” adalah menghadapnya hati di hadapan Rabb ‘Azza wa Jalla dengan sikap tunduk dan rendah diri.”

    Dengan makna khusyuk seperti di atas, menjadi pertanyaan bagi kita, apakah kita sudah khusyuk dalam shalat? Seperti apakah shalat yang khusyuk itu? Ali bin Abi Thalib memberikan contoh yang luar biasa tentang hal ini. Ketika itu beliau tertusuk anak panah seusai berperang. Beliau meminta para sahabatnya untuk mencabut anak panah tersebut ketika beliau sedang shalat. Ajaibnya, ketika anak panah itu dicabut beliau sama sekali tidak merasakan sakit karena begitu khusuknya shalat yang beliau lakukan. Kemudian beliau baru menyadari bahwa anak panah tersebut sudah dicabut seusai menunaikan shalat.

    Bagaimana dengan kita? Saya yakin, kita semua sangat jauh dibandingkan dengan Ali bin Abi Thalib. Jangkankan untuk seperti contoh tersebut, untuk sekedar tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa) pun masih banyak yang sulit menjalankannya. Kebanyakan dari kita selalu tergesa-gesa dan tidak konsentrasi ketika menunaikan shalat. Tapi anehnya kita dapat berkonsentrasi ketika melakukan tugas-tugas dalam pekerjana kita. Ini menunjukkan bahwa kita tidak menganggap penting shalat. Ketika shalat kita teringat pekerjaan, tapi ketika kerja kita tidak ingat shalat.

    Itulah diri kita yang diliputi dengan kesombongan. Kita seolah tidak membutuhkan Allah. Kita seolah dapat melakukan apa pun. Kita shalat hanya untuk menggugurkan kewajiban saja. Bahkan mungkin ada juga yang sering melalaikan shalat. Gemerlap dunia begitu membius manusia, sehingga melupakan kewajiban shalat. Bahkan kita juga melupakan ibadah sosial kita, yaitu berbagi kepada sesama.

    Kita merasa diri kita kuat. Tapi ketika kekuatan itu hilang atau musibah datang, kita baru tersadar bahwa hanya Allah lah tempat kita bersandar. Saat itu kita tampak lemah, dan tiba-tiba menjadi dekat dengan Allah. Kita menjadi rajin shalat. Kita juga menjadi rajin berdoa. Seluruh pikiran kita curahkan ketika shalat, dengan harapa agar Allah mengabulkan doa kita. Bahkan kita juga menangis ketika shalat. Kita menyesal atas kesalahan yang kita buat. Dan kita ingin agar segera terlepas dari musibah tersebut. Itulah makna tangisan kita dalam shalat selama ini.

    Namun menangis yang menunjukkan kekhusukan shalat bukanlah seperti itu. Saat itu kita menangis karena ingat diri kita sendiri. Padahal menangis yang menunjukkan kekhusyukan shalat adalah menangis karena ingat Allah. Menangis karena cinta Allah. Menangis karena sadar akan kekerdilan diri kita di hadapan Allah.

    Rabiah Adawiyah, seorang tokoh sufi dari Mesir merupakan teladan yang paling dikenal dalam hal kecintaannya terhadap Allah. Di saat banyak penghuni negeri (Irak) sedang lupa kepada Allah dan mabuk dengan dunianya, Rabiah Adawiyah siang malam memperhambakan diri kepada Allah. Tatkala larut malam, di saat orang-orang terlelap, Rabi’ah senantiasa menyempatkan diri untuk mengadu kepada Allah. Dengan linangan air mata, ia bermunajat dan mengucapkan syukur kepada Allah atas hidayahNya. Di dalam doanya, beliau menyatakan kecintaannya kepada Allah bukan karena mengharap surga atau takut neraka-Nya. Tetapi semata-mata karena kecintaannya kepada Allah.

    Doa Rabiah yang terkenal adalah, “Ya Allah, bila hamba ini beribadat karena mengharapkan surga-Mu, maka haramkanlah hamba dari surga-Mu. Dan bila hamba-Mu ini beribadat ini karena takut akan neraka-Mu, maka masukkanlah hamba ke dalam neraka-Mu”.

    Ada sebuah video tentang hal ini (menangis dalam shalat). Yang luar biasa, tangisan itu bukan ketika shalat sendirian, melainkan ketika shalat berjamaah. Video tersebut adalah rekaman shalat tarawih di Mesir dengan ribuan jamaah. Setelah ruku’, imam melanjutkan dengan membaca doa qunut nazilah. Begitu larutnya dalam doa, sehingga sang imam sempat terhenti membaca doa qunut, karena tangis yang ditahan. Jamaah yang kebanyakan laki-laki pun tak kuasa menahan tangis.

    Subhanallah ………….!! Pernahkah kita mengalami hal seperti ini ketika shalat berjamaah di masjid?
    6Batal Suka ·  · Promosikan · 

1 komentar: